Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto, memberikan apresiasi dan dukungan atas langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar yang menggalakkan percepatan kesejahteraan umat berbasis masjid. Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan diskusi MUI Makassar bertajuk 'Penguatan dan Pecepatan Kesejahteraan Ekonomi Umat Berbasis Masjid' di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (31/7).
"Tema ini menjadi isu sepanjang masa. Tetapi, progresnya menjadi tantangan bagi kita, tema ini sejalan dengan semangat keislaman kita. Mengingat Rasulullah SAW juga seorang pedagang, sementara fungsi-fungsi masjid juga begitu dekat dengan fungsi perdagangan," ucap Danny Pomanto.
Menurut dia, hal inilah yang ke depan akan mampu menjawab tantangan zaman. Salah satunya dengan menciptakan sentra perdagangan berupa minimarket yang dikelola masjid dan mengusung sistem penjualan yang transparan, sesuai syariat, meskipun tidak bertempat di masjid.
Melihat potensi umat yang begitu besar kata Danny, hal ini tentunya bisa terwujud. Sistem perdagangan yang ditawarkan pun adalah hal yang beda dan menjadi kebutuhan sehingga bisa bersaing dengan minimarket atau swalayan yang sudah ada. Selain dari sistem pengelolaan perdagangannya, juga bisa mengangkat branding 1.000%halal.
"Ini contoh, kalau 100% halal itu sudah biasa, tapi jika 1.000% halal adalah hal yang luar biasa. Kenapa 1.000, karena selain kehalalannya yang dijamin 100% juga ada tambahan doa dan zikir di dalamnya sehingga inilah yang menjadi nilai untuk bersaing di pasaran," papar Danny.
Lanjutnya, sebagaimana program pemerintah kota Makassar One Hafidz One Mosque (satu penghapal Al-Quran satu masjid) dan One Mosque One PAUD (satu masjid satu sarana pendidikan usia dini), bukan tidak mungkin juga bisa dicanangkan One Mosque One Mart (satu masjid satu usaha perdagangan).
Meski menurutnya tidak boleh dibangun di masjid, namun kata Danny yang juga Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Makassar ini, hal tersebut bisa saja dilakukan di depan masjid, di samping masjid atau bahkan di tempat lain namun dengan pengelolaan berbasis masjid.
Diskusi MUI ini juga dihadiri langsung Ketua MUI Makassar KH Baharuddin HS beserta ulama-ulama pengurus MUI lainnya, seperti KH Abd Mutthalib Abdullah, KH Masykur Musa, H Yunus HJ, dan juga dari pihak Trans Mart.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: