Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Juli 2018, Inflasi di Sumut Gara-Gara Daging Ayam

Juli 2018, Inflasi di Sumut Gara-Gara Daging Ayam Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Medan -

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara di bulan Juli 2018 meningkat. Kondisi tersebut salah satunya dipicu oleh peningkatan harga bahan makanan khususnya daging ayam ras. Secara bulanan inflasi tercatat 0,48% (mtm), berada sedikit di atas inflasi nasional yang sebesar 0,28% (mtm). 

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Sumut, Hilman Tisnawan mengatakan dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi  mencapai 3,60% (yoy) dan sampai dengan periode laporan tercatat sebesar 2,18% (ytd) atau masih berada dalam target inflasi sebesar 3,5%± 1%.

"Tekanan harga disebabkan oleh keterbatasan pasokan daging ayam, yang ditengarai terkait dengan permasalahan pada jalur distribusi dan dampak perubahan iklim. Di sisi lain, peningkatan harga pakan juga turut mendorong kenaikan harga daging ayam ras,"katanya, Kamis (2/8/2018).

Sementara itu, tekanan inflasi Administered Price pada bulan Juli 2018 cenderung mereda yaitu deflasi 0,27% (mtm), di bawah angka inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 1,27% (mtm). Menurunnya tekanan administered price terutama disebabkan oleh dampak penurunan harga angkutan udara dan angkutan antar kota pasca selesainya libur panjang lebaran dan libur anak sekolah. 

"Secara tahunan, inflasi pada kelompok administerd prices menurun menjadi 2,29%. Di sisi lain, inflasi kelompok inti sedikit menurun salah satunya disebabkan oleh ekspektasi inflasi dinilai masih terkelola dengan baik ditengah pelemahan nilai tukar," ujarnya.

Secara bulanan inflasi inti tercatat sebesar 0,21% (mtm), sedikit menurun dari bulan sebelumnya sebesar 0,26% (mtm). Inflasi inti pada bulan Juli terutama didorong oleh kenaikan biaya masuk sekolah seiring dengan tahun ajaran baru dan kenaikan tarif pulsa ponsel.     

"Secara tahunan, inflasi inti tercatat rendah, yaitu 2,29% atau terendah dalam 14 bulan terakhir," ujarnya.

Ke depan, inflasi diyakini dapat tetap terkendali dan berada pada sasarannya, yaitu 3,5%±1% (yoy). Selanjutnya, KPw Bank Indonesia Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah melaluiTim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara senantiasa melakukan upaya pengendalian inflasi sesuai roadmap yang telah disusun. 

"Dalam jangka pendek difokuskan pada pengelolaan pasokan dan distribusi khususnya bahan kebutuhan pokok," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: