Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Lebih Berhasil Turunkan Kemiskinan Dibandingkan SBY?

Jokowi Lebih Berhasil Turunkan Kemiskinan Dibandingkan SBY? Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memberikan apresiasi terhadap keberhasilan pemerintahan Joko Widodo dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.

Senior Officer International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Hamong Santono menilai program-program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah efektif dalam mengatasi kemiskinan.

"Ada korelasi linear dari program-program Nawacita untuk pengurangan kemiskinan. Memang masih ada sedikit tantangan, seperti di daerah Maluku dan Papua yang angka kemiskinannya masih tinggi. Namun kita mulai bergeser dari pertumbuhan yang tidak berkualitas menjadi pertumbuhan yang berkualitas," kata Hamong dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Hamong membandingkan bila Pemerintahan Joko Widodo lebih berhasil dalam menurunkan kemiskinan ketimbang era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, ia mengkritik komentar Ketua Umum Partai Demokrat itu yang menyatakan masih ada 100 juta warga negara Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Apa yang disampaikan Pak SBY menjadi kurang tepat karena saat memimpin pemerintahan sebelumnya, ukuran kemiskinan yang digunakan sama dengan yang digunakan pemerintah saat ini. Bahkan saat itu menurunnya angka kemiskinan tidak diikuti dengan penurunan ketimpangan," tegasnya.

Hal yang sama disampaikan Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo. Ia menyatakan, perdebatan mengenai perkara kemiskinan seharusnya melampaui perdebatan yang bukan sekadar soal naik turunnya angka kemiskinan, tetapi pada yang lebih substansial dari perkara kemiskinan dan ketimpangan.

"SBY seharusnya ingat bahwa dirinya adalah salah satu Co-Chairs High Level Panel on Eminent Person (HLP-EP) Post 2015 Development Agenda yang melahirkan komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs). Sangat disayangkan, SBY tidak menggunakan perspektif baru soal kemiskinan dan ketimpangan versi SDGs," ujar Wahyu.

Sekadar informasi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang atau mencakup 9,82% dari total jumlah penduduk Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak 1999 lalu, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai angka di bawah dua digit, tepatnya pada angka 9,82%. Berkurang jauh dari posisi Maret 2017 yang masih di angka 10,64%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: