Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Infrastruktur Perbatasan Entikong Dorong Pengembangan Ekonomi Lokal

Infrastruktur Perbatasan Entikong Dorong Pengembangan Ekonomi Lokal Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan tahap satu 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Saat ini pembangunan tahap kedua pengembangan Zona Sub-Inti dan Pendukung PLBN sedang diselesaikan.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hal ini sejalan dengan Nawa Cita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan pos lintas batas sebagai beranda depan Indonesia yang membanggakan sebagai sebuah bangsa besar. 

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi Warta Ekonomi, Senin (20/8/2018).

Pembangunan kawasan perbatasan oleh Kementerian PUPR tidak hanya pos lintas batas, namun juga jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas, dan pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan, seperti jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, air minum, dan lainnya.

Untuk meningkatkan konektivitas jalan akses PLBN Entikong, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Ditjen Bina Marga tengah menyelesaikan pelebaran dan perbaikan jalan sepanjang 42 km dari Batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan. Pelebaran jalan dilakukan dari 6 meter menjadi 7,5 meter sesuai dengan standar jalan nasional. Progres hingga saat ini sepanjang 40,70 km sudah teraspal. 

Sementara itu, dari total 42 km, sepanjang 4,8 km dilakukan penambahan jalan menjadi 4 lajur dari arah PLBN. Dari jumlah itu, 3,10 kilometer lahan sudah dikerjakan dan 2,35 km sudah teraspal.  

Total kontrak pelebaran jalan tersebut sebesar Rp449 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Istaka Karya-Daya Mulia Turangga (KSO). Pekerjaan yang dimulai sejak 2015 tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2018 ini. 

Selain itu, dikembangkan infrastruktur permukiman di kawasan Entikong, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 90 liter per detik, antara lain untuk melayani 2.850 sambungan rumah. Pengadaan dan pemasangan septictank komunal kapasitas sebanyak 38 unit untuk menambah layanan sanitasi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: