Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Djoko Santoso Layak Pimpin Tim Pemenangan Prabowo-Sandi? Lihat Selengkapnya

Kenapa Djoko Santoso Layak Pimpin Tim Pemenangan Prabowo-Sandi? Lihat Selengkapnya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wartawan senior, Aat Surya Safaat, mengapresiasi bakal calon Presiden Prabowo Subianto yang telah menunjuk mantan Panglima TNI, Djoko Santoso untuk memimpin Tim Pemenangan Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pada Pilpres 2019.

Menurutnya, Djoko Santoso adalah sosok jenderal yang sangat berdedikasi, mempunyai kemampuan lobi yang mumpuni, dan bisa diterima di semua kalangan. Tidak hanya itu, juga dikenal tetap rendah hati dan tidak suka menonjolkan diri.

"Dia itu rendah hati dan dapat diterima semua kalangan," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Penulis buku “Djoko Santoso Bukan Jenderal Kancil” itu menambahkan, Djoko juga adalah pribadi yang bisa berfikir jernih dan tajam untuk berbagai urusan, mulai dari strategi tempur, manajemen pengelolaan massa, reformasi TNI, penciptaan perdamaian, sampai mendorong kembali gerakan
Keluarga Berencana (KB) Nasional.

“Djoko Santoso juga berpegang pada adagium jawa ‘Sepi ing pamrih rame ing gawe’, alias karya nyata yang diutamakannya ketimbang berwacana sampai berbusa-busa di depan media untuk kepentingan pencitraan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Djoko sendiri beberapa kali menyatakan ingin memberikan kontribusi nyata dalam membayar hutang sejarahnya sebagai rakyat yang meniti karier militer mulai dari bawah hingga menduduki posisi tertinggi di TNI, yakni sebagai Panglima TNI. Bahkan tokoh yang mampu meredam konflik di Ambon pada 2002 silam. Dimana Dua Pangdam XVI/Pattimura sebelumnya gagal meredam konflik tersebut. Tetapi ketika Djoko Santoso menjadi Pangdam Pattimura, konflik Ambon dapat diselesaikan dalam enam bulan.

"Para tokoh agama di Ambon, apakah Kristen, Katolik atau Islam mengakui prestasi gemilang putera Solo kelahiran 8 September 1952 itu," katanya.

Aat melanjutkan, saat menjadi Danrem 072/Pamungkas di Yogya pada 1998, Djoko Santoso juga berhasil menjadikan demo sejuta massa untuk menjatuhkan Soeharto berjalan aman dan damai, bahkan tak satupun kaca retak, sementara Jakarta, Makassar, bahkan Solo saat itu bergolak, rusuh, dan mencekam.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum PBNU, Said Agil Siraj, menjelaskan bahwa Djoko Santoso adalah jenderal yang bersih dari pelanggaran HAM dan korupsi. Adalah tokoh di balik reformasi TNI.

"Dia juga bisa tegas terhadap Malaysia, bahkan Amerika, saat menjabat Panglima TNI," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: