Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Dorong Pelaku Industri Manfaatkan Blockchain

Kadin Dorong Pelaku Industri Manfaatkan Blockchain Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai teknologi rintisan (startup), blockchain semakin menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Namun, hanya sedikit yang memahami teknologi ini dan kegunaannya. Karena itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan bekerja sama dengan jejaring komunitas blockchain, terutama Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) untuk lebih aktif melakukan advokasi dan edukasi teknologi tersebut secara luas agar penggunaan dan manfaatnya dapat segera dipahami dan diterima masyarakat luas.

Rico Rustombi, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok, mengatakan bahwa Kadin siap menjadi mitra pemerintah dalam penyusunan regulasi yang berkaitan dengan implementasi blockchain.

"Kami berharap terselenggaranya acara Blockchain Applications and Economics Forum 2018 ini dapat memberikan pemahaman yang baik untuk semua stakeholder akan manfaat, peluang, tantangan, dan penerapan teknologi blockchain di Indonesia," kata dia saat memberikan sambutan pada Blockchain Applications and Economics Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Rico memaparkan, pada awalnya teknologi blockchain dimanfaatkan sebatas pada mata uang digital atau cryptocurrency. Namun, seiring berjalan waktu, teknologi ini disadari bisa dimanfaatkan di banyak sektor, baik secara parsial atau pun menyeluruh.

Survei yang dilakukan Credit Suisse pada 2017 menunjukkan, terjadi pemanfaatan teknologi blockchain di sektor manufacturing and consumer products mencapai 58% dan life sciences and health care sebesar 53%.

"Sedangkan untuk sektor teknologi, media, dan telekomunikasi sekira 48%, dan sektor jasa keuangan mencapai 36%," papar Rico.

Perambahan teknologi blockchain ke berbagai sektor, menurut Rico, merupakan fakta yang tak terelakkan, mengingat keunggulan teknologi ini. Dengan sistem pencatatan atau database untuk transaksi yang tersebar luas (distributed) atau terdesentralisasi (decentralized) di jaringan, aplikasi ini menyajikan sistem keamanan data yang tangguh dan sulit diretas.

"Keunggulan lain dari blockchain adalah efisiensi dan transparansi dalam sistem yang dibangun," ujar Rico.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi untuk bertumbuh sebagai raksasa teknologi digital. Dua poin keuanggulan yang layak dikedepankan adalah negara ini memiliki pertumbuhan pengguna internet dan pengguna ponsel pintar tertinggi di Asia.

Selain itu, pengguna internet di Indonesia dikenal dominan di media sosial. Keunggulan ini, dalam pandangan Rico, bisa dielaborasikan untuk mendukung pengembangan blockchain di Tanah Air.

Sebagai informasi, Blockchain Applications and Economics Forum merupakan rangkaian acara yang digelar di sejumlah negara. Kegiatan di Jakarta berlangsung selama tiga hari, 8-10 Oktober 2018 yang diawali dengan workshop atau bootcamp bagi pihak yang ingin mengetahui lebih jauh terkait teknologi blockchain, termasuk untuk para pekerja media (wartawan).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: