Pada awal Oktober 2018 ini, Apro Financial Co Ltd mendapatkan persetujuan untuk mengakuisisi Bank Dinar. Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan tersebut akan melakukan pembelian 77,3% saham Bank Dinar.
Ke depannya Apro akan menggabungkan Bank Dinar dengan Bank Oke Indonesia (OK! Bank) yang telah terlebih dahulu diakuisisi pada 2016 dengan penguasaan saham sebesar 99%. Setelah penggabungan kedua bank ini selesai, maka nama yang akan digunakan adalah Bank Oke Indonesia.
"Setelah tertunda cukup lama dalam proses akuisisi, akhirnya pada Oktober 2018 ini, Apro Financial Co Ltd telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK) untuk proses akuisisi tersebut," tulis Apro dalam rilisnya kepada redaksi Warta Ekonomi.
Penggabungan diversifikasi bisnis akan mengikuti saat merger dan setelah akuisisi dilakukan. Selain itu, bank akan memberikan kemudahan di bidang digital banking dan layanan kredit digital yang nantinya bank dapat diakses dengan mudah secara online di mana pun di seluruh Indonesia.
Dalam jangka panjang, Apro akan meningkatkan modal bank menjadi Buku III melalui metode organik dan anorganik. Pola diversifikasi bisnis Apro adalah melakukan distribusi pinjaman secara langsung kepada UMKM, BPR, perorangan, dan untuk perusahaan berorientasi ekspor, proyek infrastruktur, dan investasi tambahan di sektor keuangan Indonesia.
PT Bank Dinar Indonesia Tbk merupakan salah satu bank umum swasta nasional nondevisa yang didirikan di Jakarta pada 15 Agustus 1990. Sesuai dengan visinya menjadi bank yang memberikan layanan tercepat dan terbaik dalam pengembangan usaha perdagangan kecil dan menengah, beberapa waktu lalu, Bank Dinar meraih penghargaan dalam ajang Top Bank 2018 yang diselenggarakan oleh Majalah Business News Indonesia untuk kategori Bank Buku I.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: