Dalam rangkaian acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018, PT PNM Investment Management dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan penandatanganan Preliminary Investment Agreement.
Direktur Utama PT PNMIM, Bambang Siswaji, mengatakan dalam agreement tersebut, PNMIM akan mendukung pendanaan PTPN III sebanyak-banyaknya Rp2 triliun melalui produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Pendanaan tersebut akan digunakan oleh PTPN III untuk modal kerja dan investasi dalam rangka meningkatkan usaha dan mendukung upaya peningkatan ekspor.
”Kerja sama ini menguatkan sinergi antara Pemerintah dan BUMN khususnya dalam mendukung penyaluran dana investasi dari Perusahaan BUMN yang bergerak di sektor keuangan dan berkontribusi menggerakkan juga mengoptimalkan sektor riil melalui BUMN Perkebunan,” katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (13/10/2018).
Menurut Bambang, tujuan kerja sama untuk mendukung reformasi perusahaan PTPN III dan meringankan dengan memberikan bantuan dana untuk mendukung upaya itu.
”Jadinya di tahap pertama kembali ditandatangani sebanyak-banyaknya Rp2 triliun melalui RDPT. Manfaat dari kerja sama dengan PTPN III dengan menerbitkan medium term notes alias surat utang yang kemudian dikemas dalam bentuk produk reksadana penyertaan terbatas,” ujarnya
Sambungnya, “PNMIM sendiri memiliki investor base yang terbiasa memberikan investasi di Reksadana penyertaan terbatas. Untuk PNM ini untuk melayani kebutuhan investornya salah satunya itu PNM IM jadi suratnya dikemas dalam bentuk dana penyertaan terbatas oleh PNM untuk PTPN. Pemberian dana diberikan hingga akhir tahun, dan pengembalian dana hingga 3-5 tahun dengan bunga mengikuti harga index bond,” tambah Bambang.
Dalam waktu dekat ini, kata Bambang, PNMIM akan melakukan sinergi dengan PT Indah Karya Persero.”Jadinya PT Indah Karya ini memperluas pabrik kayu lapis di Bondowoso. Dikarenakan fokus di bidang ekspor maka sesuai kehadiran PNM IM ini. Dana yang akan digulirkan sebesar Rp150 miliar,” ujar dia.
PNMIM merupakan perusahaan manajer investasi yang fokus pada produk RDPT, terutama mendukung pembangunan infrastruktur, renewable energy, dan pengembangan usaha berorientasi ekspor. Sampai September 2018, PT PNMIM membukukan laba bersih Rp10,1 miliar, meningkat dari Rp9,1 miliar laba September 2017, dan diproyeksikan dapat melampaui target laba tahun 2018 sebesar Rp13,6 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil