PT Vale Indonesia Tbk merevisi target produksi tahun penuh menjadi 75.000 metrik ton di 2018. Target ini turun dari perkiraan 77.000 metrik ton di kuartal II-2018.
Revisi yang dilakukan emiten berkode INCO ini disebabkan aktivitas pemeliharaan di kuartal III-2018 yang tidak terencana.
"Kami memajukan jadwal pemeliharaan yang sebelumnya direncanakan di kuartal IV-2018 menjadi kuartal III-2018 dan tidak berharap akan adanya tambahan aktivitas pemeliharaan yang besar hingga akhir tahun," ujar CEO dan Presiden Direktur INCO, Nico Kanter di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte masing-masing sekitar 4% dan 1% lebih rendah. Di mana, produksi nikel dalam matte sebesar 18.193 metrik ton dan penjualan sebesar US$205 juta di triwulan ini.
Produksi 2018 di bawah rencana tersebut diakui akibat dari aktivitas pemeliharaan yang tidak direncanakan untuk mengatasi masalah operasional yang teridentifikasi dan juga untuk memastikan keselamatan operasi perseroan.
Sementara itu, perseroan mengeluarkan anggaran belanja modal (capex) senilai US$27,7 juta. Angka ini meningkat dari kuartal sebelumnya, yaitu US$13,3 juta. Dalam laporan triwulan tahun ini, juga tercatat laba bersih senilai US$55,21 juta atau Rp828,15 miliar pada kuartal III-2018, setelah sebelumnya di periode yang sama tahun lalu, perseroan mencatatkan kerugian US$19,62 juta.
"Kami akan tetap fokus dalam mengoptimalisasikan kapasitas produksi kami, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: