Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Beri Sinyal Perang Dagang AS-China Segera Berakhir

Trump Beri Sinyal Perang Dagang AS-China Segera Berakhir U.S. President Donald Trump and China's Xi Jinping meet business leaders at the Great Hall of the People in Beijing, China, November 9, 2017. | Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Donald Trump memperkirakan bahwa ia akan melakukan kesepakatan perdagangan dengan China, meskipun pejabat pemerintah AS masih skeptis kapan kesepakatan tersebut akan segera terjadi.

"Kami telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan China," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

"Kami semakin dekat untuk melakukan kesepakatan. China juga sangat ingin membuat kesepakatan dengan AS,” tambahnya, seperti dilansir dari USA Today, Sabtu (3/11/2018).

Pasar naik setelah laporan media sebelumnya mengatakan kedua belah pihak sedang membuat kemajuan besar pada kesepakatan, tetapi pejabat pemerintah AS malah menolak ide itu.

"Tidak ada kebijakan besar-besaran dalam berurusan dengan China," penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada CNBC.

"Kami melakukan rutinitas yang normal dari hal-hal yang telah kami kumpulkan dan juga melakukan persiapan normal. Kami tidak berada di titik akhir kesepakatan perdagangan," ungkapnya.

Menjelang pertemuan bulan depan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping, kedua belah pihak membuat retorika diplomatik tentang kesepakatan yang dirancang untuk mengubah praktik perdagangan China dan mengurangi tarif yang telah menjadi senjata pilihan antara kedua negara.

Beberapa analis ekonomi mencatat kedekatan optimisme dengan pemilihan.

“Mereka hanya mencoba meningkatkan pasar sebelum hari Pemilihan. Kami sedang dipermainkan," tukas Stan Collender, seorang profesor kebijakan publik di Georgetown University.

Pemilihan yang akan datang mungkin merupakan faktor paling signifikan yang memotivasi Trump untuk melakukan pembicaraan perdagangan dengan China bergerak, lanjut Scott Kennedy, seorang analis China di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, sebuah think tank yang berbasis di Washington.

"Saya masih berpikir jika administrasi AS masih melanjutkan jalur yang telah mereka tempuh selama setahun terakhir untuk meningkatkan tekanan terhadap China dan terus mendorongnya sampai China berkomitmen untuk membuat konsesi besar berkaitan dengan kebijakan industri," ujar Kennedy.

Optimisme melonjak setelah Trump dan Xi mengeluarkan laporan positif tentang panggilan telepon yang mereka miliki Minggu ini.

"Kami berbicara tentang banyak subyek, dengan penekanan besar pada perdagangan," Trump via Twitter.

"Diskusi tersebut berjalan dengan baik dengan pertemuan yang dijadwalkan pada G-20 di Argentina," tambah Trump.

Kantor berita negara China Xinhua mengatakan bahwa Xi mengatakan kepada Trump: “Kami berdua memiliki niat baik untuk pengembangan hubungan Tiongkok-AS yang sehat dan stabil, dan untuk pertumbuhan dalam kerja sama perdagangan China-AS, dan kami akan melakukan upaya untuk mengubah niat ini menjadi sebuah realitas," katanya.

Trump dan Xi merencanakan pertemuan tatap muka di sela-sela KTT G-20 yang ditetapkan untuk 30 November hingga 1 Desember 2018 di Buenos Aries.

"Saya pikir kesepakatan yang sangat bagus akan dilakukan dengan China," ujar Trump, pada Jumat lalu.

AS menginginkan China mengubah aturan untuk mengizinkan bisnis Amerika beroperasi di negara tersebut. Pihak administrasi mengatakan China memaksa perusahaan-perusahaan untuk membocorkan rahasia dagang dalam jumlah yang sama dengan pencurian kekayaan intelektual.

Kedua pihak juga membicarakan tentang penghapusan tarif atas ekspor negara lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: