Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Aspal Karet Jalan Keluar Dongkrak Harga

Jokowi: Aspal Karet Jalan Keluar Dongkrak Harga Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Persoalan harga karet yang kerap kali anjlok di Indonesia khususnya di Sumsel, kini mulai menemukan titik terang. Upaya yang dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin dalam melakukan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal dengan campuran karet dinilai sangat efektif. 

Hal ini diakui Presiden RI Joko Widodo, ia mengatakan di Sumatera Selatan permasalahan Karet sudah mendapat jalan Keluar, akan diambil 5000 ton dari rakyat, dibeli langsung oleh Kementerian PU sebagai bahan baku untuk Membuat Jalan raya.

"Harga Rp7.500 – Rp8.000 per Kilo. Betul betul dibeli dari petani karet atau melalui Koperasi, pesan Jokowi ke Menteri PU. Kita berikan Solusi terbaik bagi warga Sumatera Selatan,” terang Presiden RI Joko Widodo yang juga Capres  RI nomor urut 01 saat silaturahmi bersama Kader Partai Pendukung di Sumsel, Minggu (25/11/2018) di gedung Sultan Convention Center.  

"Kalau ini konsisten diterapkan saya yakin harga karet di Indonesia tidak lagi mengalami permasalahan," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya anjloknya harga karet di kalangan petani rakyat membuat keprihatinan bagi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, tak ingin kondisi itu berlarut dan membuat keterpurukan bagi petani karet, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akhirnya menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet yang pertama kali diterapkan di Indonesia dan kali ini dimulai di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin.

"Untuk tahap pertama ini kita bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter," mampu menyerap 8.9 Ton Karet Alam, milik rakyat ujar Dodi. 

Dijelaskannya, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet itu menggunakan teknologi pembangunan Aspal Hotmix Menggunakan Campuran Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT). 

"Ada tiga teknik yang bisa digunakan untuk pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet dan di Muba kita menggunakan teknologi SKAT, implementasi ini pertama di Indonesia," jelasnya. 

Lanjutnya, untuk tahap awal pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba tersebut di sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,9 ton karet alam milik rakyat 

"Ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet di kalangan petani khususnya di bumi Serasan Sekate ini," terangnya. 

Dodi menyebutkan, serapan karet petani rakyat di Muba mencapai 1,6 ton pertahun sedangkan untuk pembangunan jalan berbahan campuran karet di jalan sepanjang 465 meter saja sudah menyerap 8,9 ton. 

"Coba kita hitung jika Jalan di sumsel ini saja menggunakan jalan aspal campur karet diterapkan tentunya serapan karet rakyat akan lebih banyak, apalagi jika Infrastruktur jalan Negeri ini dari sabang sampai merauke dibangun infastruktur jalan aspal campur karet tentunya kita yakin kedepanya serapan karet rakyat kita akan lebih banyak tentunya itu meningkatkan  harga karet rakyat kita." ujarnya. 

“Nah, implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depannya akan sangat membantu perekonomian petani karet kita dan ini upaya kita bersama dengan harapan Karet petani kita kembali naik," kata Dodi. 

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini juga menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp1,8 miliar.

"Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini berdasarkan Tim penguji Jalan dan Jembatan Kementerian PU PR lebih tahan lama dan kuat, dan lebih elastis," pungkas Dodi Reza bupari Musi Banyuasin ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: