Geliat kewirausahaan dalam setengah dekade ke belakang memang semakin meningkat. Jika para pelajar SMA atau mahasiswa ditanya soal cita-citanya atau hal yang ingin dilakukannya setelah lulus, jangan heran jika tak sedikit yang menjawab ingin menjadi pengusaha.
Faktanya, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak pengusaha. Terutama di kelas kecil dan menengah. Berdasarkan data BPS 2015, usaha skala menengah di Indonesia baru ada sekitar 0,3% dari jumlah penduduk. Padahal kriteria negara maju setidaknya membutuhkan 7% pengusaha kelas menengah.
Salah satu faktor yang membuat minimnya penduduk Indonesia untuk mau menjadi pengusaha ialah mindset yang salah. Pasalnya masih banyak yang berpikir bahwa membuka usaha sendiri membutuhkan modal besar, penuh risiko, dan penuh ketidakpastian.
Padahal bekerja di perusahaan pun tak lepas dari berbagai risiko. Misalnya PHK, ketiadaan jaminan hari tua, atau bahkan sewaktu-waktu ada pemberhentian kerja lantaran perusahaan bangkrut. Itulah risiko-risiko yang semakin sering dijumpai akhir-akhir ini.
Jadi, sebenarnya apa pun jalan yang dipilih, masing-masing memiliki risiko yang bakal dihadapi. Dalam konteks kewirausahaan, tentu ada kiat-kiat ampuh untuk meminimalisir risiko terjadinya kegagalan bisnis. Apa saja? Simak tips berikut ini.
1. Belajar cara menjual
Menurut Daniel H Pink, pakar bisnis dan behavioral science, berjualan adalah fitrah manusia (to sell is human). Sayangnya, sedari kecil, kita tidak dibiasakan untuk berjualan. Entah karena dianggap tabu atau tidak bergengsi. Untuk itu, bagi Anda yang baru memulai usaha, penting untuk segera bisa mengusai ilmu berjualan. Karena pada akhirnya, nyawa usaha Anda akan sangat ditentukan oleh income yang masuk dari hasil menjual produk atau jasa Anda ke pelanggan.
2. Jeli melihat peluang dan tidak takut gagal
Seorang pengusaha harus bisa melihat peluang bisnis, dan jika sudah dapat, harus berani mengeksekusi dengan segera. Karena peluang sebagus apa pun jika kita selalu ragu, niscaya peluang tersebut segera direbut orang lain. Untuk itu, perlu menanamkan sikap optimistis dan berorientasi tindakan. Konsep bisnis yang hebat adalah yang dijalankan, bukan melulu direncanakan.
3. Memperluas jaringan (networking)
Berdasar hasil riset Dr Gardner dalam artikel yang dipublikasikan Harvard Business School (2015), kolaborasi ternyata berkorelasi secara positif terhadap pemasukan perusahaan. Dengan kata lain, seorang pebisnis harus secara aktif memperluas networking-nya agar bisa mendapatkan partner yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan iklim bisnis yang semakin cepat dan tak menentu seperti saat ini. Salah satu caranya, dengan menghadiri event kewirausahaan yang dihadiri banyak pengusaha.
Tangan Di Atas (TDA), sebagai komunita pengusaha terbesar di Indonesia, berencana mengadakan event Pesta Wirausaha yang akan dilaksanakan pada 25-27 Januari 2018 di Ecovention Hall Taman Impian Jaya Ancol Jakarta. Di acara ini, pengusaha-pengusaha dari pelosok Nusantara akan berkumpul untuk berjejaring sekaligus saling berbagi pengalaman dan ilmu bisnis.
Bagi Anda yang sedang mencari mentor bisnis atau ingin menambah ilmu dan wawasan bisnis, serta ingin memperluas networking Anda, jangan lewatkan kesempatan ini dengan mengakses di sini untuk mendapatkan tiketnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: