Wimboh: Kalau The Fed Naikkan Suku Bunga, Perbankan Jangan 'Lebay' Yah....
Bank sentral amerika atau The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan bakal menaikan suku bunga acuannya sebanyak dua kali di tahrun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun meminta kepada sektor perbankan untuk tidak terlalu berlebihan dalam merespon hal tersebut.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menyatakan jika perbankan berlebihan merespon kenaikan suku bunga The Fed makan akan membingungkan para pelaku pasar.
"Meskipun ada kemungkinan suku bunga The Fed naik 2 kali lagi, bank sudah kita bilang ini temporary jangan terjadi volatilitas jangan sampai terlalu merespon. Dari pada merespon jadi balik lagi ini kan akan membingungkan signal bagi masyarakat," tegasnya, di Jakarta, Rabu (2/12/2019).
Pasalnya, Wimboh memandang jika fundamental Indonesia di tahun 2019 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018. Sehingga, diprediksikan jika dana asing yang pergi saat gejolak ekonomi global melanda akan kembali membanjiri Indonesia.
"Foreign fund akan cari yield yang tinggi dalam kondisi yang stabil dan bagus dia akan balik. Kemarin tuh temporary aja, beberapa bulan terakhir portofolio sudah mulai balikĀ ini bukti bahwa fundamental kita bagus kemaren sentimen negatif karena berbagai gejolak di global nah ini akan terus berangsur-angsur balik," ucapnya.
Menurut Wimboh, jika investor asing kembali artinya likuiditas akan semakin besar yang juga akan berimbas ke deposito. "Kalau ada segmentasi BI akan keluarkan berbagai instrumen dan kebijakan untuk bisa atur. Instrumen baru gak akan pengaruhi lukuiditas. Karena pemerintah untuk bayar anggaran," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh