Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendiri Ultrajaya: Hampir Gagal, Saat Ini Jadi Merek Terkenal

Pendiri Ultrajaya: Hampir Gagal, Saat Ini Jadi Merek Terkenal Sabana Prawirawidjaja, pendiri PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. | Kredit Foto: Ultrajaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anda pasti tahu atau pernah mengonsumsi susu UHT (ultra high temperature) merek Ultra? Yaps, susu dengan berbagai macam varian rasa itu sudah terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa pendirinya, Sabana Prawirawidjaja masuk ke dalam daftar nama orang terkaya di Indonesia?

Sabana Prawirawidjaja atau yang akrab disapa Sabana merupaka pendiri susu Ultrajaya. Susu yang diproduksi di bawah perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ini merupakan kebanggaan Indonesia, sebab merek ini asli hasil karya anak negeri lho.

Ternyata, untuk meraih kesuksesan dan harus bersaing dengan merek-merek susu yang datang dari luar negeri, perjalanan Sabana enggak semudah membalikkan telapak tangan. Simak kisahnya:

Awalnya, perusahaan keluarga yang sederhana

Perusahaan Ultrajaya Milk berawal dari perusahaan keluarga yang terbilang sederhana. Berdiri pada 1958, saat itu nama perusahaan susu tersebut adalah PT Prawirawidjaja. Pencetus pertamanya adalah Sang Ayah Sabana,  Ahmad Prawirawidjaja.

Awal mula perusahaan tersebut masih dilakoni di rumahan. Tepatnya beralamat di Jalan Tamblong Dalam, Bandung.

Teknologi yang enggak memadai

Alih-alih sukses, perusahaan susu ultrajaya ini awalnya bisa dikatakan gagal. Teknologi yang enggak memadai di zaman dulu, membuat banyak susu yang terbuang begitu saja.

Pasalnya, sehabis diperah dari sapi, susu tersebut hanya bisa bertahan beberapa jam saja. Padahal, untuk menjual susu sampai di tangan konsumen itu membutuhkan waktu.

Selain tantangan tersebut, susu lokal yang diproduksi bakal orang terkaya di Indonesia tersebut harus bersaing dengan merek Internasional yang harganya jauh lebih murah daripada produksi dalam negeri.

Jadi pionir teknologi UHT di Indonesia

Sabana muda pun berpikir keras bagaimana caranya mengawetkan susu tersebut tanpa merusak khasiatnya. Dari situ pulalah muncul ide slogan “murni dan sehat” serta “nutrisi dari alam”, berdasarkan kutipan dari Moneysmart. Sabana berkeinginan agar konsumen bisa menikmati susu tersebut beserta dengan khasiatnya.

Tibalah di tahun 1972, Ultra jadi pionir produsen susu yang menggunakan teknologi UHT (ultra high temperature). Teknologi pasteurisasi temuan Louis Pasteur tersebut jadi pilihan Sabana dan perusahaannya saat itu.

Dengan teknologi tersebut, susu diembuskan panas 140 derajat celcius selama 4 detik saja, dan susu dijamin enggak akan kehilangan nutrisinya. Mulai dari sana, Ultra pun mengubah produk kental manis mereka jadi susu segar pasteurisasi yang kini dikenal luas oleh masyarakat.

Sosok Sabana Prawirawidjaja jadi orang terkaya di Indonesia

Kegigihan dan pemikiran Sabana Prawirawidjaja akhirnya mampu mengantarkan dirinya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Sabana sendiri merupakan lulusan luar negeri yaitu Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Dengan modal pendidikan tersebut, Sabana enggak hanya menjalankan bisnis saja, tetapi juga memahami teknologi yang ia gunakan.

Bahkan, ilmu yang ia peroleh diterapkan pada kesejahteraan dan kesehatan lingkungan sekitarnya. Termasuk sapi-sapi yang diperah untuk produksi susu perusahaan Ultra. Maka, enggak heran apabila Sabana Prawirawidjaja memiliki total kekayaan mencapai US$385 juta atau setara dengan Rp5,5 triliun.

Peduli lingkungan

Enggak hanya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, Sabana pun termasuk sosok yang peduli lingkungan. Ia enggak hanya berfokus pada produksi susu, tetapi Sabana pun peduli terhadap hewan-hewan ternaknya. Ia rutin melakukan kontrol ketat pada kesehatan sapi, kebersihan kandang, masa berahi, dan asupan pakan hewan ternaknya.

Selain itu, pengelolaan limbah sapi tersebut pun dilakukan dengan apik. Salah satunya adalah dengan mengolah kembali hingga menjadi pupuk.

Perusahaan Ultrajaya pun enggak pernah lupa buat membantu masyarakat sekitar pabrik. Awal-awal kejayaan perusahaan tersebut di tahun 1980-an, Ultrajaya mengadakan program susu gratis tiga kali seminggu untuk anak-anak SD di Bandung. Kini, Ultrajaya senantiasa memberikan beasiswa buat anak-anak SMP.

Dari kisah Sabana ini, Anda bisa meniru keuletannya untuk memikirkan teknologi mutakhir demi kelangsungan bisnisnya. Kemudian, cara bisnisnya yang mementingkan lingkungan juga layak jadi teladan, nih!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: