Lembaga Pemerintah Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau penugasan khusus ekspor kepada PT Industri Kereta Api (Inka) sebesar Rp775,6 miliar.
Pembiayaan ini digunakan untuk 50 kereta penumpang tipe BG (BG) dan 200 kereta penumpang tipe Meter Gauge (MG) yang dipesan Bangladesh melalui Bangladesh Railway.
"Pembiayaan ekspor yang diberikan LPEI kepada Inka ini sebagai bentuk sinergi dengan salah satu BUMN strategis guna mendorong ekspor Indonesia," ujar Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly di Jakarta, Senin (21/1/2019).
Dia menjelaskan, LPEI diberikan mandat oleh pemerintah untuk penyediaan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi ekspor dalam mendukung program ekspor nasional. Perwujudan pelaksanaan mandat tersebut salah satunya ialah penguatan pembiayaan ekspor melalui skema NIA yang diberikan untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi yang secara komersil sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah.
Menurutnya, tindak lanjut atas mandat ini, Menteri Keuangan (Menkeu) pun menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 513/KMK.08/2018 (perubahan atas KMK Nomor 374/KMK.08/2017) tentang Penugasan Khusus kepada LPEI untuk Menyediakan Pembiayaan Ekspor Kereta Penumpang dan Gerbong Barang Kereta Api.
"Melalui KMK yang telah diterbitkan Menkeu ini, LPEI ditugaskan kembali untuk memberikan fasilitas pembiayaan ekspor kepada badan usaha yang memiliki kemampuan dan kapasitas memproduksi kereta penumpang dan gerbong barang kereta api untuk diekspor ke Bangladesh dan Sri Lanka," paparnya.
Adapun pembiayaan ekspor ini termasuk dalam bentuk buyer’s credit, penjaminan dan/atau asuransi. Pengiriman tahap pertama sebanyak 15 kereta penumpang tipe BG ke Bangladesh ini merupakan progres nyata atas penggunaan modal kerja ekspor untuk mendukung Inka melakukan ekspansi bisnis ke pasar internasional, khususnya pasar prospektif.
Selanjutnya akan dilakukan pengiriman atau shipment secara bertahap hingga terpenuhinya pesanan Bangladesh Railways pada 2020.
Sebelumnya di 2016 LPEI telah memberikan pembiayaan dengan skema NIA kepada PT Inka untuk melakukan produksi 150 kereta dengan nilai kontrak US$72,39 Juta.
Pembiayaan atas proyek produksi gerbong penumpang kereta api ini memiliki nilai multiplier bagi perekonomian Indonesia, tidak hanya terbatas pada Inka, tetapi juga pada industri besar lain dan pelaku UKM dalam negeri yang berperan dalam memasok kebutuhan untuk industri kereta api, seperti industri baja, pengecoran, komponen kereta, permesinan, serta trickle down effect terhadap banyak pelaku UKM yang menjadi mitra kerja Inka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti