PT Intiland Development Tbk (DILD) memandang jika pada tahun politik ini pasar properti di Indonesia masih cukup menantang sehingga perseroan memasang target yang cenderung konservatif.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menyatakan jika pada tahun ini perseroan menargetkan marketing sales Rp2,5 triliun tak jauh berbeda dengan capaian di tahun 2018.
“Secara umum penjualan tahun ini masih cukup menantang. Kami menargetkan perolehan marketing sales sekitar Rp2,5 triliun atau relatif sama dengan pencapaian tahun lalu,” ungkapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Archied menjelaskan bahwa perolehan nilai marketing sales perseroan di tahun 2018 setara 67,5 persen dari target sebesar Rp3,38 triliun. Penurunan marketing sales ini terutama disebabkan kondisi pasar properti yang kurang baik serta turunnya minat beli konsumen.
“Pertumbuhan pasar properti sepanjang 2018 belum seperti yang dihadapkan para pelaku pasar. Minat beli konsumen dan investor turun signifikan dan cenderung mengambil sikap wait and see serta selektif dalam melakukan pembelian. Faktanya adalah pasar menunggu momentum terbaik untuk kembali melakukan transaksi pembelian dan investasi,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah telah meluncurkan sejumlah stimulus untuk mendorong pertumbuhan pasar properti sepanjang tahun lalu. Namun pada kenyataannya, kebijakan-kebijakan tersebut tidak langsung berpengaruh dan belum mampu mendorong minat beli konsumen.
"Gejala tersebut terjadi pada semua segmen properti, seperti produk hunian maupun komersial dan segmen properti lainnya," ujarnya.
Ia menuturkan jika pada tahun ini perseroan masih akan fokus pada pengembangan di proyek-proyek yang telah berjalan. Potensi pengembangan proyek-proyek dirasa baru tetap ada, namun sangat mempertimbangkan arah dan kondisi pasar.
"Pengembangan baru tahun ini antara lain adalah produk townhouse Pinang Residence, klaster baru di kawasan perumahan Serenia Hills, serta pengembangan apartemen baru “SQ Res” South Quarter di Jakarta. Sementara untuk wilayah Surabaya, perseroan merencanakan untuk memulai pengembangan mixed-use and high rise Tierra dan kondominium Graha Golf tahap 3," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: