Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Deretan Nama 'Crazy Rich Asians' di Dunia Nyata

7 Deretan Nama 'Crazy Rich Asians' di Dunia Nyata Kredit Foto: Unsplash/Jonathan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anda pasti pernah mendengar tentang film blockbuster, “Crazy Rich Asians”, yang merenggut industri film pada musim panas ini. Ternyata, di dunia nyata pun ada deretan nama orang Asia yang kekayaannya gila-gilaan, sama seperti di film.

Menurut Forbes, seperti yang dikutip dari Investing.com (23/1/2019), lebih dari sepertiga orang terkaya di dunia itu berbasis di Asia-Pasifik. Keren! Laporan juga ada yang mengatakan bahwa pada tahun 2020 nanti, wilayah Asia-Pasifik adalah wilayah paling kaya di dunia.

Berikut deretan nama yang masuk ke dalam daftar Crazy Rich Asians di dunia nyata 2018:

1. Ambani Bersaudara

Perusahaan: Reliance Industries & Jio Network

Kekayaan Bersih: $47.1B

Negara: India

Keluarga Ambani adalah keluarga paling makmur di India. Reliance didirikan oleh Dhirubhai Ambani, pada tahun 1966, sebagai produsen tekstil kecil, dan tumbuh menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di India, menghasilkan lebih dari $60 miliar pendapatan dalam industri gas dan minyak.

2. Lee Byung Chull dan Keluarga

Perusahaan: Samsung

Kekayaan Bersih: $40.8B

Negara: Korea Selatan

Keluarga Lee Byung Chull adalah salah satu keluarga paling makmur di Asia. Keluarga Lee, keluarga yang mendirikan Samsung, dinobatkan sebagai salah satu keluarga terkaya di Asia. Sayangnya, keluarga ini dikelilingi oleh skandal yang tak terhitung jumlahnya yang telah menjangkiti mereka selama bertahun-tahun.

3. Ma Huateng

Perusahaan: Tencent Holdings

Kekayaan Bersih: $35,3B

Negara: Tiongkok

Ma Huateng (juga dikenal sebagai Pony Ma) masuk dalam daftar. Berbeda dengan saingan miliarder Alibaba-nya, Jack Ma, Pony Ma, tidak terlalu menonjol. Dia dikenal sebagai "Millionaire Misterius" dari awal yang sederhana.

Ma ikut mendirikan layanan pesan internet pada tahun 1998 yang bernama Tencent. Saat ini, Tencent mengkhususkan diri dalam banyak layanan dan produk terkait Internet, termasuk hiburan, kecerdasan buatan, dan teknologi.

4. Jack Ma

Perusahaan: Alibaba Group

Kekayaan Bersih: $34,6B

Negara: China

Siapa yang tidak mengenal Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba. Ia adalah mantan guru bahasa Inggris yang ikut mendirikan Alibaba pada 1999, namun September lalu ia resmi mundur dari perusahaan. Alibaba sekarang adalah salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, dan Ma menjadi orang terkaya di China.

5. Hartono dan Keluarga

Perusahaan: Djarum

Kekayaan Bersih: $32B

Negara: Indonesia

Keluarga Hartono adalah keluarga terkaya di Indonesia. Hartono bersaudara adalah pemilik salah satu perusahaan tembakau terbesar di Indonesia, Djarum. Perusahaan itu didirikan lebih dari setengah abad yang lalu oleh ayah mereka, Oei Wie Gwan.

Robert Budi dan Michael, saudara dari Hartono mengambil alih perusahaan ketika ayah mereka meninggal pada tahun 1963. Namun, perusahaan itu agak menderita dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan sempat ada kejadian pabriknya yang terbakar. Terlepas dari semua kesulitan yang mereka hadapi, saudara-saudara membalikkan keadaan, dan itu menjadi perusahaan paling sukses di Indonesia.

6. Chalerm Yoovidhya dan Keluarga

Perusahaan: Red Bull

Kekayaan Bersih: $21B

Negara: Thailand

Chalerm Yoovidhya adalah miliarder Thailand dan pewaris perusahaan Red Bull. Chalerm adalah putra tertua dari almarhum, Chaleo Yoovidhya, pendiri minuman energi ikonik, Red Bull. Yoovidhya dan keluarga memiliki 51% saham dari perusahaan, dan Chalerm sendiri bernilai sekitar US$21 miliar.

7. Tadashi Yanai

Perusahaan: Uniqlo

Kekayaan Bersih: $19,5B

Negara: Jepang

Pada Juni 2018, Tadashi Yanai dinobatkan sebagai orang terkaya di Jepang. Dia adalah miliarder, pendiri sekaligus presiden dari Tokyo Fast Retailing, Uniqlo. Merek mereka meliputi beberapa rumah mode terbesar di industri, termasuk, Helmut Lang, dan JBrand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: