Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Sabtu (26/1/2019) menyerukan dicairkannya keanggotaan Suriah di Liga Arab, dua bulan sebelum pertemuan puncak tahunan organisasi pan-Arab tersebut di Tunisia pada Maret.
"Kami ingin Tunisia mendukung proses kembalinya Suriah ke keluarga Arab serta Liga Negara Arab," kata Lavrov kepada wartawan dalam taklimat bersama dengan timpalannya dari Tunisia Khamis Al-Jahwani di Tunis, Tunisia, dan dikutip oleh Kantor Berita TASS.
"Saya percaya Tunis tertarik pada kepulangan dengan cepat pengungsi Suriah yang ditampung di Tunisia," kata Lavrov, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu -yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (27/1/2019) pagi.
"Kami akan melakukan apa saja untuk menciptakan kondisi yang layak di Suriah buat kepulangan semacam itu. Ada sebanyak 400 pengungsi Suriah di Tunisia," demikian perkiraan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Sementara itu Al-Jahwani mengatakan kembalinya Suriah ke Liga Arab adalah keputusan badan yang berpusat di Ibu Kota, Kairo, tersebut -yang membekukan keanggotaan Suriah pada 2011.
"Menteri luar negeri Arab akan bertemu dan memutuskan apa yang mereka mau untuk Suriah," katanya.
"Apa yang Tunisia peduli ialah keamanan, kestabilan dan persatuan nasional Suriah." Liga Arab membekukan keanggotaan Suriah pada 2011 karena Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan kekerasan untuk memadamkan "protes pro-demokrasi" di negeri itu.
Dalam beberapa pekan belakangan, telah terjadi peningkatan seruan Arab bagi normalisasi hubungan dengan Pemerintah Bashar, termasuk kunjungan oleh Presiden Sudan Obar Al-Bashir ke Damaskus, Suriah, dan pembukaan kembali Kedutaan Besar Bahrain serta Uni Emirat Arab (UAE) di ibu kota Suriah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh