Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips dari Pakar Kuliner Ini Bisa Dicoba Biar Bisnis Makin Moncer

Tips dari Pakar Kuliner Ini Bisa Dicoba Biar Bisnis Makin Moncer Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satu dekade terakhir, bisnis kuliner termasuk salah satu bidang yang diminati masyarakat. Salah satu alasannya adalah karena bisnis ini lebih mudah dilakukan daripada bisnis lain. Tapi, benarkah demikian?

Managing Director National Culinary Service Academy (NCSA) Stephen di sela talkshow Meet The Legend akhir pekan lalu menyatakan, hampir 70% startup di bisnis kuliner mengalami kerugian. Ia menyebut bisnis ini tergolong rumit karena membutuhkan banyak inovasi dan kreativitas.

"Bagaimana caranya supaya bisnis kuliner yang kita bangun bisa bertahan dan bahkan bisa melegenda? Jawabannya akan kita temukan dalam acara ini. Terima kasih kepada Ariston Peduli, NCSA, dan Indonesian Chef Associaton (ICA), juga host kita Chef Lucky Permana, sehingga acara ini bisa terlaksana," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (4/2/2019).

Baca Juga: 5 Tips Bangun Bisnis Restoran

Hadir pula tokoh boga nasional Sisca Soewitomo. Dia adalah salah satu guru kuliner di Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Dia tidak hanya mampu menciptakan berbagai menu, tetapi juga melahirkan koki-koki hebat di Tanah Air.

Wanita kelahiran April 1949 ini sudah tidak diragukan lagi dalam pengabdiannya terhadap kuliner Indonesia. Hingga kini sudah ada 150 judul buku kuliner, dua di antara hasil karyanya berbahasa inggris.

"Saya harap, semua yang ada di sini, dalam membangun bisnis bisa ciptakan kreasi masakan yang kira-kira membuat orang itu datang ke restoran kita. Yah, buatlah menu yang kekinian, yang milenal, yang disukai banyak orang," kata Sisca.

Pembicara kedua adalah Calvin Hartono, yang merupakan anak Juliana Hartono, pendiri Gado-Gado Boplo. "Pada 1970 kami memulai jualan gado-gado dengan menggunakan sebuah meja dan sebuah lemari etalase kecil di dalam gang kecil di bilangan Kebon Sirih," kata Calvin memulai kisahnya.

Usahanya tidak sia-sia, karena Gado-gado Boplo berhasil menjual kuliner Indonesia dengan tempat yang keren dan higienis, hingga hadir di berbagai mal ternama di Indonesia. Bahkan, Gado-Gado Boplo berencana untuk ekspansi ke luar negeri.

"Yang pasti, nantinya akan kami pilih beberapa negara, di mana jumlah WNI-nya cukup banyak," kata Calvin yang mengaku sempat jatuh bangun dalam membangun bisnis Gado-Gado Boplo.

Baca Juga: Bangun Bisnis Restoran yang Ramai Pelanggan dengan 5 Strategi Ini

"Tokoh yang hadir dalam acara ini adalah teladan bagi generasi muda sekarang ini. Khususnya bagi yang mau terjun di bisnis kuliner. Dan keduanya mempunya benang merah yang sama, yaitu jika ingin sukses, maka harus serius dan tekun," terang Chef Lucky.

Kedua pembicara ini juga menjadi rujukan Brand Ariston agar tetap eksis dan disukai oleh masyarakat.

"Acara ini diselenggarakan dengan tujuan bisa edukasi generasi milenial agar mencintai kuliner Indonesia dan sekaligus menjadi bagian ahli kuliner itu sendiri," tambah Chef Lucky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: