Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Garut Gratiskan Biaya Bagi Penderita DBD

Bupati Garut Gratiskan Biaya Bagi Penderita DBD Petugas kesehatan mengevakuasi pasien saat simulasi mitigasi bencana kebakaran di RS Panti Nugroho, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (18/3). Simulasi yang digagas pihak rumah sakit bekerja sama dengan BPBD, Damkar Sleman, Tripika serta Puskesma setempat itu guna mengukur kesiapsiagaan petugas rumah sakit dalam mitigasi bencana kebakaran. | Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Garut -

Bupati Garut, Jawa Barat Rudy Gunawan menyatakan, pelayanan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) digratiskan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menanggulangi penyakit tersebut.

'Di Garut belum ada korban (DBD) tapi diperintahkan Puskesmas gratis (pelayanan DBD)," kata Bupati Garut saat ditanya penanggulangan pasien DBD di Garut, Senin.

Ia menuturkan, penyakit DBD yang penularannya disebabkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti sudah menjangkiti warga di beberapa kecamatan di Garut.

Namun kasus DBD itu, kata dia, belum dapat dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Pemkab Garut masih menetapkan status waspada dengan peningkatan jumlah penderita DBD tersebut.

"KLB itu bilamana tidak tertangani dengan baik, sampai sekarang belum ada korban, kami juga segera menangani jika ada daerah yang terkena DBD," katanya.

Dia menyampaikan, seluruh jajaran petugas Puskesmas sudah diperintahkan untuk meningkatkan pelayanan medis terhadap pasien DBD, termasuk biaya pengobatan DBD digratiskan.

Upaya penanganan intensif itu, kata dia, sebagai tindakan cepat dalam penanganan warga yang terjangkit DBD, sampai saat ini semuanya sudah berhasil ditangani.

"Penanganannya yang harus KLB, bukan statusnya," katanya.

Ia menambahkan, musim hujan seringkali muncul kasus penyakit DBD, untuk itu pemerintah daerah mengantisipasinya dengan melakukan pengasapan agar wabah DBD tidak terus meluas.

Selain itu, lanjut dia, menerjunkan petugas pemantau jentik nyamuk, sekaligus sosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

'Ada petugas pemantau jentik yang sudah bekerja, kebersihan lingkungan harus diutamakan," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: