Ratusan Bobotoh melakukan aksi unjuk rasa di Graha Persib Jalan Sulanjana Kota Bandung, Senin malam, terkait penundaan atau batalnya pelaksanaan laga leg kedua 32 besar Piala Indonesia antara Persib kontra Persiwa Wamena di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Perwakilan Bobotoh, Albert Shadrach mengaku kecewa dengan penundaan laga tersebut, terlebih tidak adanya koordinasi pihak kepolisian maupun pihak Manajemen Persib dengan Bobotoh.
"Saya tidak menyalahkan panpel sendiri, karena bisa dibilang panpel dalam hal ini hanya pegawai," kata Albert.
Ada sejumlah pernyataan sikap yang diutarakan Bobotoh pada aksi tersebut, salah satunya meminta Persib untuk walk out karena tidak bisa menyelenggarakan pertandingan.
Sementara itu, General Koordinator Panpel Persib Budhi Bram Rachman mengatakan pihaknya telah menyiapkan segala hal untuk terlaksananya pertandingan tersebut namun terkendala oleh tidak keluarnya izin dari Polrestabes Bandung.
"Setelah ada pernyataan dari Dinas Tata Ruang Kota Bandung bahwa stadion itu tidak bisa dipergunakan dan tidak layak, ada penurunan tanah, bangunan retak-retak, polisi juga kan tidak bisa menjamin tidak ada apa-apa dalam pertandingan tersebut, kita juga tidak bisa memaksakan," ujar Budhi.
Dihadapan para Bobotoh yang menggelar aksi unjuk rasa, Budhi menjelaskan terkait opsi lain yakni penggunaan Stadion Si Jalak Harupat, di Kabupaten Bandung untuk laga tersebut.
"Itu pun tetap membutuhkan izin dan tidak bisa mendadak," kata dia.
Sementara itu, terkait permintaan bobotoh yang ingin Persib Bandung untuk walk out, Budhi mengatakan bahwa keputusan tersebut ada di tangan operator kompetisi.
"Jadi kalau misalkan ada aspirasi untuk walk out, saya akan sampaikan kepada manajemen," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: