Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agum Gumelar, mengatakan perbedaan pandangan politik maupun pilihan dalam kontestasi pemilu merupakan hal yang lumrah dan wajar. Karena itu dirinya tak mempermasalahkan jika ada masyarakat tak suka dengan kepemimpinan Presiden Jokowi. Asal, jangan sampai mendukung kelompok radikal.
"Kalau memang tidak suka dengan pemerintah tidak masalah. Tapi jangan kemudian itu disalurkan dengan mendukung gerakan radikal. Itu keliru besar, karena NKRI, Pancasila itu adalah jerih payah keringat para pejuang kita," tegasnya di Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Baca Juga: Istilah 'Propaganda Rusia' Jokowi Hanya Strategi Politik?
Oleh karena itu, kata Agum, bagi yang tak suka dengan pemerintah bisa menjadikan Pilpres pada 17 April nanti sebagai momentum. Namun, jangan menghalalkan segala cara untuk menang.
"Jangan menggunakan segala cara untuk menang, ada etika dan normanya. Jadi kalau sekarang ada aspirasi masyarakat, yang berkembang di masyarakat, si A mendukung B itu biasa, di negara demokrasi itu biasa," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: