Kontribusi Manufaktur Indonesia 20,5% Mampu Peringkat Lima di Dunia
Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto menyatakan, bahwa kontribusi manufaktur Indonenesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) menempati peringkat lima besar dengan capaian 20,5% pada tahun 2017 lalu.
Airlangga juga menjelaskan bahwa PDB dalam industri UMKM kemasyarakat non migas, dalam periode 2015-2018 menunjukkan pertumbuhan positif.
"Rataan pertumbuhan industri pengolahan non migas periode 2015-2018 adalah 4,87 persen dengan nilai PDB pada tahun 2018 Rp2.555,8 triliun," kata Airlangga dalam Seminar Nasional "Pengembangan UMKM dan Workshop Menembus Pasar Digital” dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional Jatim 2019 yang diselenggarakan diHotel Sheraton Surabay, Kamis (7/2/2019).
"Untuk distribusi rataan industri dengan pertumbuhan tertinggi adalah makanan dan minuman pada angka 8,71% dan yang masih belum optimal industri tekstil dan pakaian jadi yaitu 1,64%," imbuhnya.
Airlangga menyebut kalaupun kemudian ada pengamat yang menyebut kontribusi Indonesia masih rendah dan di bawah 30%. Hal tersebut justru menjadi motivasi untuk terus berkembang.
"Kalau ada pengamat bilang kontribusi manufaktur kita masih di bawah 30%, ternyata di dunia tidak ada yang diatas itu. Sekalipun Tiongkok masih 28,8%," ungakap Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Kumairoh