Dewan Pers mengingatkan kepada media untuk terus menyajikan pemberitaan berimbang dan memberi pendidikan politik kepada masyarakat di masa Pemilu dan Pilpres.
"Ini kesempatan bagi media untuk membuka peluang sebanyak mungkin ikut melakukan pendidikan politik, ingat pers adalah bagian dari pilar keempat demokrasi," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, Jumat (15/2/2019).
Menurutnya, dalam waktu dekat akan memasuki masa kampanye, dimana seluruh iklan kampanye mungkin akan dikoordinir oleh KPU. Hanya saja, sampai sekarang tidak ada promosi atau informasi nama-nama Calon Legislatif (Caleg) yang mungkin layak dipilih.
Meski media dalam memperoleh iklan kampanye sangat kecil dibandingkan pada pemilu lalu, namun hal itu tidak menjadi kendala utama dalam memberikan infromasi pendidikan politik ke publik.
Sementara wacana untuk membuka kembali tentang profil rekam jejak para Caleg dan anggota DPD, kata dia, ini sama sekali tidak ada di media, semuanya sibuk berbalas pantun dan saling menyerang antara pasangan Capres 01 dan 02 ataupun Tim suksesnya.
"Selama ini kampanye itu elitis, hanya di televisi nasional besar yang kemudian melibatkan isu-isu hanya berpusat kepada Capres-Cawapres, sementara Caleg dan DPD tidak mendapat porsi sepantasnya," beber Stanley.
Dia pun mengingatkan agar media tidak terlalu konsentrasi ke Capres dan Tim sukses, berikan ruang liputan kepada calon legislatif yang mewakili kita dari Sabang sampai Merauke begitupun juga anggota DPD.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat