Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, terus menuju visi menjadi World Class Port pada 2020, IPC memetakan strategi melalui roadmap perusahaan yang gencar mengoptimalkan teknologi informasi dengan penerapan digitalisasi yang terintegrasi di seluruh kegiatan operasional, baik di sisi laut maupun darat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan lapangan ke IPC Cabang Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, kemarin (17/2/2019). Direktur Operasi IPC, Prasetyadi turut mendampingi serta memberikan pemaparan terkait pelayanan operasional pelabuhan berbasis digital dan rencana pengembangan Cabang Pelabuhan Bengkulu.
Prasetyadi menjelaskan, pada tahun ini IPC mantap memasuki era baru pelabuhan dengan menargetkan 12 cabang pelabuhan yang dikelola sudah didukung dengan sistem pelayanan digital yang setara.
"Secara keseluruhan, standardisasi pelayanan dengan didukung aplikasi berbasis digital ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi waktu proses operasional di lapangan, karena kini pencatatan data dilakukan secara real time, perencanaan penumpukan kargo, hingga tracking dan tracing petikemas dan kapal dapat diakses langsung oleh pengguna jasa," jelas Prasetyadi.
Baca Juga: IPC Gandeng Dirjen Bea dan Cukai Genjot Layanan Tanjung Priok
Baca Juga: Pelindo III Siapkan Rp6,44 Triliun di 2019, Ini Rincian Alokasinya
"Selain itu kami memberikan kemudahan pembayaran melalui sistem cashless. Ke depannya dengan digitalisasi, kami harapkan dapat menurunkan biaya logistik dan dwelling time," lanjutnya.
IPC juga melakukan beberapa pengembangan Cabang Pelabuhan Bengkulu yang dimulai pada 2017, antara lain dengan mengoptimalisasi kondisi eksisting seperti Terminal Petikemas, pengembangan Terminal Curah Kering (TCK), dan Terminal Curah Cair (TCC) di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.
Untuk memacu peningkatan perekonomian daerah, IPC bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu mendukung proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai. Dengan hadirnya KEK ini, nantinya membuka peluang peningkatan investasi, lapangan pekerjaan, penerimaan devisa, serta memberikan keunggulan kompetitif produk ekspor.
Selain itu, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) seluas 40 Ha dengan menggunakan batu bara, yang merupakan hasil kerja sama Cabang Pelabuhan Bengkulu dengan PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) dalam pelaksanaan bongkar muat batu bara sebagai bahan baku PLTU dengan jaminan through put batu bara sebesar 900.000 ton per tahun.
"IPC berterima kasih pada Bapak JK yang menyempatkan waktu untuk meninjau Pelabuhan Bengkulu. Seluruh upaya peningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan yang didukung sistem digital serta pengembangan pelabuhan ini merupakan bentuk nyata kerja IPC mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan meningkatkan perekonomian daerah," pungkas Prasetyadi.
Dalam kesempatan sebelumnya, Jumat (15/2/2019), Presiden Joko Widodo juga menyempatkan diri mengunjungi Kampung Nelayan Sumber Jaya. Di mana IPC mendukung program pemerintah dan bersama Pemda serta Pemkot Bengkulu menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Program Penataan Pemukiman Kampung Nelayan di Sumber Jaya, Kampung Melayu, Bengkulu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti