Pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyebut ada dendam politik di balik kasus Ahmad Dhani Prasetyo, memunculkan polemik. Bahkan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin turut menanggapi hal tersebut.
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniagom mempertanyakan siapa yang dimaksud Prabowo tersebut. Namun demikian, meminta Prabowo untuk tak asal bicara dan memberikan isu yang tak berdasar.
"Calon pemimpin jangan suka menyebar info sesat kepada masyarakat, kita butuh keteladanan pemimpin dari tutur kata," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga: Prabowo dan Amien Rais 'Mati Kutu' Setelah Jokowi Bongkar....
Ia menjelaskan, seorang pemimpin harus bisa membedakan mana wilayah politik dan penegakan hukum.
"Pemimpin harusnya malu mendengar kalimat kebun binatang keluar dari orang dekatnya. Malu pada agama yang selalu dijadikan alat politik," katanya.
Baca Juga: Moeldoko Harus Keluar dari Pagar Istana, Kata Tim Prabowo
Senada, Juru Bicara TKN lainnya, Ace Hasan Syadzily, mengatakan pernyataan Prabowo soal dendam politik merupakan cara pandang yang salah besar. Ace menilai tudingan Prabowo tersebut menunjukkan karakter dalam gaya kampanye mereka.
"Pengadilan telah membuktikannya secara terbuka bahwa memang Ahmad Dhani telah bersalah," imbuhnya.
Karena itu, Ace mengingatkan pengadilan merupakan bagian dari kekuasaan hukum yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun, termasuk oleh presiden. Juga memiliki kemandirian dan independen dalam memutuskan suatu keputusan hukum.
"Tuduhan Prabowo yang menyebut balas dendam merupakan tuduhan yang tidak mendasar," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim