Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virtue Dragon Bangun Fasilitas Smelter Senilai US$1 Miliar

Virtue Dragon Bangun Fasilitas Smelter Senilai US$1 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Konawe -

PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) merealisasikan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter)  nikel di Konawe , Sulawesi Tenggara. Smelter senilai US$1 miliar di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Presiden Direktur PT VDNI, Zhu Min Dong menyampaikan, pihaknya bertekad untuk menjadi industri smelter terbesar di Indonesia dan berkelas dunia di masa mendatang.

“Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan kemajuan Sulawesi Tenggara pada khususnya serta umumnya bagi kemajuan Indonesia,” kata dia di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019).

Dia menjelaskan smelter ini memiliki 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan total kapasitas produksi bisa mencapai 800 ribu metrik ton per tahun untuk menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12%. Fasilitas smelter 700 hektare (ha) tersebut telah menyerap tenaga kerja  sebanyak 6 ribu orang yang sebagian besar merupakan warga asli Sulawesi Tenggara.

“Tenaga kerja tidak langsung juga terserap sebanyak 10.000 orang yang merupakan bagian dari multiplier effect,” paparnya.

Dia berharap kehadiran fasilitas smelter VDNI dapat memberi efek berantai yang luas dalam berbagai aktivitas industrialisasi di banyak bidang. Salah satunya adalah penggunaan tenaga kerja kontraktor yang menjadi rekanan bagi PT VDNI, seperti misalnya jasa logistik, penggunaan kapal tongkang, tenaga kerja konstruksi dan bongkar muat, serta pekerja pertambangan.

Zhu Min Dong juga mengemukakan, dengan adanya fasilitas dermaga yang memiliki kapasitas hingga 2.500.000 DWT per tahun, dapat menunjang mobilitas dan mempermudah proses logistik serta pengapalan mineral hasil olahan pabriknya.

“Pada September 2017 lalu, untuk pertama kalinya PT VDNI telah melakukan kegiatan ekspor NPI sebanyak 7.733 metrik ton dengan tujuan ke Tiongkok,” ungkapnya.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan VDNI telah memberikan kontribusi cukup signfikan terhadap pertumbuhan nilai ekspor nasional, yang menyumbang sebesar US$142,2 juta hingga akhir tahun 2018 dari pengapalan produk NPI.

Airlangga juga mengunkapkan perusahaan afiliasi PT VDNI juga tengah membangun pabrik smelter nikel dengan kapasitas produksi NPI sebanyak 1,2 juta ton per tahun dan pabrik untuk memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun. Total nilai investasi ini diperkirakan mencapai US$2 miliar. Dengan diproduksinya stainless steel di PT VDNI sangat sesuai dengan program hilirisasi smelter di Indonesia yang sedang di dorong terus oleh Kementerian Perindustrian.

“Pembangunan pabrik di luar Pulau Jawa ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan pemerataan industri dan ekonomi sehingga terwujudnya Indonesia sentris,” tegasnya. Pemerintah memproyeksikan akan terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: