Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Desember-Januari Turun 48%, Apakah Bisnis Gim Fortnite dalam Bahaya?

Pendapatan Desember-Januari Turun 48%, Apakah Bisnis Gim Fortnite dalam Bahaya? Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan laporan dari SuperData, Gim Fortnite mengalami penurunan pendapatan hingga 48% dalam kurun waktu Desember 2018 ke Januari 2019. Padahal, pada Desember lalu, Fortnite berada di puncak kejayaan karena fenomena 'demam Fortnite' yang membuatnya memperoleh pendapatan tinggi. 

Penurunan pendapatan itu mungkin terdengar mematikan, namun model penjualan unik dari gim dan tren musiman membuat Fortnite aman dalam waktu dekat. Dengan model free-to-play, Fortnite mengandalkan pembelian barang digital dalam gim, seperti animasi dansa dan skin karakter untuk mendorong pendapatan. 

Mengutip laporan TechCrunch pada Selasa (26/2/2019), "Dengan tak adanya biaya berlangganan yang terpisah dari tiket musiman triwulan, pendapatan Fortnite tidak akan bisa mengikuti penjualan gim yang lebih tradisional."

Baca Juga: Gim Saingan Fortnite Raih 10 Juta Pemain dalam 3 Hari, Kok Bisa?

Contoh kasusnya, pengembang Fortnite, Epic, diproyeksi telah meraup keuntungan sebesar US$3 miliar selama tahun lalu. Pada November 2018, data dari Sensor Towet memprediksi, pemain Fortnite berbasis iOS menghabiskan US$1,23 juta sehari. Jumlah itu belum ditambah dari pemain berbasis ponsel Android, konsol, dan komputer personal.

Bagi Fortnite, penurunan dalam pendapatan tak selalu menunjukkan penurunan jumlah pengguna secara keseluruhan. Hal itu justru menunjukkan oramg-orang cenderung menghabiskan uang untuk barang-barang virtual. Pembelian itu tak memberikan keunggulan kompetitif yang berarti. Jadi, matriks penilaian performa bisnis Fortnite saat ini tidak hanya menyangkut nilai pendapatannya, meskipun jelas itu penting untuk bisnis gim. 

Gim seperti Fortnite dirancang untuk bersifat siklis, dengan pemain yang berubah-ubah sebagai bentuk dari konten baru. Pada Desember 2018, rilis baru Fortnite Season 7 bersamaan dengan musim liburan, membuat kombinasi penggerak pendapatan yang kuat ketika pemain membeli barang virtual baru, menjelajahi peta yang disusun ulang, memiliki lebih banyak waktu untuk bermain, dan memiliki perangkat baru untuk dicoba. Pada Januari, para pemain tidak sabar untuk pembaruan besar berikutnya.

Baca Juga: Kekayaan CEO di Balik Gim 'Fortnite' Kini Bernilai $7 Miliar

Kepala Wawasan Perangkat Mobile Sensor Tower, Randy Nelson mengatakan, "(Fakta itu) tak diragukan lagi, karena Season 7 dimulai pada Desember lalu. Kami secara historis melihat peningkatan yang signifikan dalam pendapatan seluler Fortnite selama berbulan-bulan ketika debut di musim baru, karena pangkalan pemain membeli Battle Passes secara massal."

Ia menambahkan, penurunan substansial di bulan setelah musim baru bukanlah hal yang mengejutkan. Pendapatan Fortnite di iOS turun 33% antara Oktober dan November 2018 berdasarkan perkiraan Nelson, dari US$56 juta menjadi $ 36,6 juta.

"Singkatnya, puncak dan lembah ini adalah (hal) umum untuk bisnis gim karena didasari monetisasi tiket musiman melalui jadwal (rilis) seperti Fortnite," jelas Nelson lagi.

Secara keseluruhan, angka SuperData Januari menunjukkan penurunan 6% year-on-year dalam bisnis gim digital. Ujian sesungguhnya untuk Fortnite adalah menjaga momentum gim sepanjang tahun 2019 karena pesaing yang baru muncul untuk merebut pangsa pasar. Fortnite harus memiliki ide yang bagus untuk mempertahankam keberlangsungan bisnisnya pada Season 8-nya, mengingat konten musim seminya (Season 7) akan mulai basi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: