Nilai tukar rupiah masih bergerak di zona merah. Tekanan dari berbagai sentimen negatif membuat rupiah harus mengalami pelemahan selama tiga hari berturut-turut. Padahal sebelumnya, rupiah berhasil menguat di hadapan dolar AS selama tiga hari beruntun.
Pada pembukaan perdagangan spot pagi ini (Jumat (01/03/2019), rupiah terkoreksi 0,26% ke level Rp14.097 per dolar AS. Jelang siang, koreksi terhadap rupiah semakin dalam hingga lebih dari angka 35%.
Sampai dengan pukul 10.00 WIB, rupiah semakin terkoreksi 0,39% k elevel Rp14.120 per dolar AS. Sedihnya lagi, di awal bulan baru ini, rupiah menjadi mata uang terlemah di antara mata uang lainnya. Rupiah melemah 0,26% terhadap dolar Australia, melemah 0,36% terhadap euro, dan melemah 0,36% terhadap poundsterling.
Baca Juga: India-Pakistan Berperang, Kok Rupiah yang Diserang?
Lalu, bagaimana pergerakan rupiah di kandang sendiri? Sama saja. Di antara mata uang benua kuning, hanya dolar Taiwan yang mampu ditaklukkan rupiah, itu pun tipis hanya 0,02%. Selebihnya, rupiah juga terkoreksi.
Rupiah melemah 0,29% terhadap yuan, 0,39% terhadap dolar Hongkong, 0,10% terhadap yen, melemah 0,32% terhadap won, melemah 0,32% terhadap dolar Singapura, dan melemah 0,025 terhadap baht.
Nampaknya, data inflasi Februari yang baru saja dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 2,57% yoy belum mampu membuat investor yakin untuk bermain di pasar keuangan Indonesia.
Baca Juga: Setelah Januari Alami Inflasi, Februari Berpotensi Deflasi?
Baca Juga: Februari 2019 Deflasi Terendah dalam Dua Tahun Terakhir
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: