Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indef: Ada Indikasi Persaingan Tak Sehat di Industri Penerbangan

Indef: Ada Indikasi Persaingan Tak Sehat di Industri Penerbangan Pesawat tengah melintasi cuaca berawan berawan tebal | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi secara serempak beberapa bulan terakhir diduga terjadi karena kondisi persaingan usaha yang tak sehat akibat struktur pasar dan perilaku baru yang muncul belakangan ini.

Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini, mengatakan ada indikasi persaingan tidak sehat di industri penerbangan Indonesia. Hal itu karena pelaku industri dengan struktur pasar yang terkonsentrasi dapat dengan mudah mengendalikan harga.

"Sejak akhir tahun 2018 harga tiket meningkat pesat dan tidak turun kembali. Ini tanda ada indikasi praktik persaingan tidak sehat," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat ini Lion Group menguasai hampir 50% pasar penerbangan Indonesia dengan tiga maskapai, yakni Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Kemudian disusul Garuda Group dengan penguasaan pasar mencapai 46% lewat empat maskapai, yakni Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, dan Nam Air.

Baca Juga: Penurunan Harga Tiket Pesawat Cuma Basa-Basi

Adapun, Peneliti Indef, Nailul Huda, menjelaskan tingkat rasio konsentrasi di industri penerbangan yang mencapai lebih dari 90% membuat dua grup teratas bebas untuk menentukan harga ataupun kuantitas. 

"Dilihat dari tingkat konsentrasinya, kecurigaan adanya duopoli didasarkan pada tingkat concentration ratio di industri ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: