Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya mencari identitas perempuan paruh baya di video kampanye hitam ke capres pertahana, Joko Widodo (Jokowi) yang viral.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, mengatakan untuk langkah awal, pihaknya meminta Dinas Catatan Sipil (Discapil) untuk melakukan pencocokan wajah terduga pelaku yang sangat jelas dalam video viral itu.
"Ini adalah suatu perbuatan fitnah, ini kita sedang lakukan penyelidikan. Ada infonya di Maros, kita sudah cek, ternyata tidak ada. Kita cek juga di Inafis dan e-KTP untuk mencocokkan wajah ibu ini," ujarnya di Makassar, Rabu (06/03/2019).
Baca Juga: Ibu di Makassar Ini Kampanye Hitam, Sebut Jokowi Akan Hapus Pendidikan Agama hingga Ganti Pesantren
Ia menambahka, video itu viral pertama kali di sebar melalu grup WhatsApp. Lalu tersebar ke media sosial seperti Facebook, Twitter dan juga Youtube. Peredaran awalnya pun diakui berada di daerah Sulawesi Selatan. Namun, belum diketahui pasti lokasi pembuatannya.
"Iya ini beredarnya dari perorangan ke grup WhatsAap di sini. Lalu tersebar ke medsos lainnya. Andai saja itu dari Facebook awalnya, mungkin mudah saja kita bisa ketahui. Tapi kami yakin bisa segera tahu karena mukanya akan kita cocokkan di perekaman e-KTP," jelasnya.
Baca Juga: DPP PKS Perintahkan DPW Sulsel Telusuri Seorang Ibu yang Kampanye Hitam ke Jokowi
Menurut Dicky, apa yang dilakukan oleh terduga pelaku itu sudah tergolong fitnah dan melanggar UU ITE. Dengan ancaman lima tahun penjara.
"Ini adalah suatu perbuatan oleh seseorang yang telah kita capture gambarnya dan melanggar hukum UU ITE. Bisa diancam lima tahun penjara," katanya.
Baca Juga: Kampanye Hitam, Penjelasan KPU Bikin Cerdas
Karena itu, Dicky mengimbau, agar perempuan yang berada di dalam video itu bisa segera datang ke Polda Sulsel untuk memberikan keterangan, termasuk warga yang merekam video. Sebab bisa jadi ibu itu juga merupakan korban dari sebuah lembaga tertentu yang memerintahkannya.
"Olehnya kita mau ibu ini datang memberikan informasi ke kita. Bisa jadi dia juga korban, karena ada yang menyuruh. Kita pasti akan telusuri secara terang benderang. Karena kita mau Pilres ini bisa berjalan damai dan aman," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: