Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Bisnis, Arwana Anggarkan Capex Rp100 Miliar

Ekspansi Bisnis, Arwana Anggarkan Capex Rp100 Miliar Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengalokasikan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp100 miliar untuk ekspansi bisnis pada tahun ini.

Direktur Operasional Arwana Citramulia, Edy Suyanto mengatakan, dana itu rencananya digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 per hari.

"Capex kami di tahun ini berkisar Rp100 miliar. Kenapa Rp100 miliar? Karena bangunan gedungnya sudah ada, tinggal mesinnya saja. Jadi, bangunan fisik sudah ada sejak 2016," kata Edy kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (6/3/2018).

Baca Juga: Ini Agenda Arwana Citramulia (ARNA) dalam RUPST Maret Mendatang

Selain itu, lanjut Edy, belanja modal perusahaan akan digunakan untuk peremajaan mesin dan peralatan pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten.

Untuk laba 2018, Arwana berhasil meraih Rp156,62 miliar. Angka ini meningkat 29,62% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp120,84 miliar.

Direktur Keuangan Arwana Citramulia, Rudy Sujanto mengatakan, raihan ini sangat baik saat industri keramik justru menghadapi permintaan stagnan dan serbuan keramik impor.

"Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga membuat beban industri keramik membengkak," kata Rudy.

Baca Juga: Arwana Citramulia Sisakan Rp26,71 Miliar Dana Buyback

Menurut Rudy, sekitar 50% biaya produksi yang dikeluarkan Arwana pada 2018 menggunakan mata uang dolar AS. Pembayaran itu untuk pembelian gas sekitar 30% dan glasir sekitar 20% dari total biaya produksi.

Rudi mengungkapkan, pertumbuhan usaha perseroan ditopang oleh volume penjualan yang meningkat 8,83%, yakni dari 51,78 juta meter persegi pada 2017 ke 56,35 juta meter persegi pada 2018. Faktor lain, yakni Arwana mampu memperbaiki harga jual rata-rata.

Dalam produk campuran Arwana, porsi lini produk jenis UNO Digi yang berharga jual lebih baik terus meningkat. Perseroan sedang mengintensifkan pengenalan lini produk ini kepada konsumen sebagai bagian dari strategi usaha jangka panjang.

Arwana, kata Rudy, juga menerapkan langkah-langkah perbaikan ke dalam untuk lebih mengefisienkan biaya produksi dari penurunan konsumsi gas dan bahan glasir melalui penerapan lean manufacturing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: