Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais kembali menyerang capres petahana Joko Widodo (Jokowi). Menilai Jokowi sumber nestapa di Indonesia.
"Jadi saya akan akhiri ini, tapi kita waspadai, kita kumpulkan kecurangan itu nanti kalau mereka menang curang, kita geruduk KPU dan presidennya. Sekarang ternyata hoax itu kan ujungnya Pak Kowi, jadi Mas Kowi sumber segala sumber nestapa Indonesia, jadi Insya Allah kita hadapi pelan-pelan," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga: Amien Rais Tuding Kubu 01 Bagi-Bagi Sembako di Daerah, TKN Langsung Pukul
Dalam hal ini, Amien memberikan sebutan 'Pak Kowi' atau 'Mas Kowi' kepada Jokowi. Amien memberikan alasannya.
"Jadi kalau orang Indonesia, kalau Pak Soeharto, Pak Harto, Pak Sutarno, Pak Tarno, Kalau Jokowi, Pak Kowi," katanya.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini memberi rumus meraih kemenangan dalam kontestasi politik. Amien menjelaskan, salah satu caranya yakni bersikap nekat.
Baca Juga: Amien Rais Minta KPU Lakukan Audit, Sikap PAN Cerdas
"Jadi saya akan beri tahu Anda rumus yang gampang. Dalam dunia politik orang bodoh kalah sama orang pinter, orang pinter kalah sama orang nekat. Kalau kita bela kebenaran dan keadilan, harus lebih nekat lagi. Istilahnya kalau orang Betawi, lu jual, gua borong total," terangnya.
Amien juga mengajak para relawan untuk berani jihad demi kebenaran. Juga menyanggupi apabila harus turun ke jalan untuk mencari kebenaran apabila ada indikasi kecurangan dalam Pemilu 2019.
Baca Juga: Amien Rais Disebut Kubu Jokowi Cari Sensasi, Balasan PAN 'Kalem'
"Ini Mbah Amien sudah 75 tahun kalo diajak people power insya Allah masih bisa. Dan jangan percaya sama survei abal-abal, dulu Ahok dikatakan pasti menang, tapi kalah telak. Jadi survei itu seperti yang dikasih umpan, jadi abaikan. Dan jangan lupa berdoa. Kita punya Allah. Dan dalam kitab suci Al Quran itu kunci kemenangan itu jihad untuk kebenaran," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim