Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bersiap Cetak Keramik Pakai Mesin 3 Dimensi

Indonesia Bersiap Cetak Keramik Pakai Mesin 3 Dimensi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. | Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menperin Airlangga Hartarto menyatakan, dengan dukungan teknologi seperti mesin cetak tiga dimensi misalnya, Indonesia berpotensi mampu menduduki peringkat ke-4 dunia sebagai produsen keramik. Apalagi, saat ini kapasitas terpasang keramik nasional sebesar 560 juta meter persegi. Tentunya, setelah pemerintah memberikan keberpihakan pada industri dalam negeri, utilitas produksi harus bisa meningkat.

Seperti diketahui, pemerintah sedang menggalakkan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu aspirasinya adalah mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1-2%. Di era digitalisasi saat ini, beberapa industri keramik nasional sudah menerapkan teknologi terbaru, seperti digital printing dan digital glazing yang mampu memproduksi keramik berukuran besar.

"Kami juga mendorong diversifikasi produk dengan memproduksi ubin terkini seperti ubin 3D (tiga dimensi), porcelain slab, dan ubin vitrifikasi, serta inovasi desain ubin keramik yang mengikuti tren terkini yang memiliki ciri khas dan original. Untuk itu, pemanfaatan teknologi 3D printing, otomatisasi, artificial intelligence (AI) dan big data perlu didorong," kata dia di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Baca Juga: Asaki Klaim Mampu Penuhi Kebutuhan Keramik dalam Negeri

Apalagi, Indonesia didukung dengan ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam (SDA) yang besar sehingga industri keramik diproyeksi bisa menunjukkan kinerja yang positif. Pada 2018, pertumbuhannya sebesar 2,75% dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 150 ribu orang.

"Program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang saat ini gencar, serta kebutuhan perumahan atau tempat tinggal oleh pekerja usia produktif yang meningkat, menjadi peluang bagi industri keramik nasional untuk meningkatkan konsumsi keramik nasional dan memperluas pangsa pasar dalam negeri," paparnya.

Airlangga menuturkan, pemerintah juga berharap para industri keramik dalam negeri agar terus berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jadi, selain dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, kami juga mendorong agar mereka bisa memperluas pasar ekspor terutama di tingkat regional," tandasnya.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto menargetkan produksi keramik nasional akan mencapai 420-430 juta meter persegi sepanjang 2019. Angka tersebut menunjukan pertumbuhan sebesar 7- 9% dibanding jumlah produksi di 2018. 

Menurutnya, sejumlah produsen keramik di dalam negeri mulai berani melakukan ekspansi dan menambah kapasitas produksi.

"Karena itu, dengan adanya safeguard, kami optimistis produksi keramik Indonesia akan kembali menjadi nomor empat terbesar di dunia dari posisi saat ini di posisi kesembilan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: