Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjajal Aplikasi Pegadaian Digital Ditemani Kopi Nusantara

Menjajal Aplikasi Pegadaian Digital Ditemani Kopi Nusantara The Gade Coffee and Gold, berlokasi di Jl. Ir.H. Juanda, Marga Jaya, Kota Bekasi. | Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Bekasi -

Nongkrong sambil memainkan smartphone, kira-kira seperti itu kebiasaan milenial saat ini. Tapi entah apa yang mereka mainkan, semoga mereka tahu bahwa sebaik-baiknya kesibukan adalah yang bermanfaat dan menghasilkan atau produktif. Jangan sampai nongkrong dan bermain smartphone hanya untuk gaya hidup saja namun kurang bermanfaat atau konsumtif belaka.

Tempat ngopi saat ini memang menjadi tempat favorit generasi milenial. Di manapun tempat ngopi kebanyakan dipenuhi oleh muda-mudi nongkrong dengan HP canggih mereka. Karena alasan itu tempat ngopi menjamur di berbagai tempat. Salah satu tempat ngopi itu adalah The Gade Coffee and Gold, berlokasi di Jl. Ir.H. Juanda, Marga Jaya, Kota Bekasi, menempati salah satu sisi kantor Pegadaian Bekasi Utama.

Tidak salah lagi, tempat ngopi itu memang dikelola oleh pegadaian. Penasaran dengan kafe tersebut Jumat (15/3/2019) Warta Ekonomi mampir ke tempat itu untuk mencari tempat untuk menulis sambil mencicipi kopinya. Kabarnya kopi yang ditawarkan adalah kopi nusantara, dari berbagai daerah penghasil kopi. Benar saja, tempatnya sangat nyaman, dekat dengan Stasiun Bekasi, sehingga sangat cocok untuk mampir sejenak sebelum berangkat bekerja sambil merampungkan tugas atau pekerjaan.

Di sisi yang lain bangunan itu adalah kantor pegadaian yang cukup ramai pada jam kerja. Terbawa suasana pegadaian saya pun tertarik untuk menjajal aplikasi Pegadaian Digital yang dapat didownload di Play Store. Saat dibuka isinya sangat menarik, di halaman beranda langsung terlihat harga jual dan beli emas per 0,01 gram, yang saat itu seharga Rp6.290 untuk jual dan Rp6.100 untuk beli. Saat dibuka fitur emas, maka akan menampilkan pergerakan harga emas, yang terlihat sedang mengalami peningkatan harga dalam beberapa hari terakhir.

Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah gadai. Kalau selama ini untuk menggadaikan barang harus pergi ke pegadaian, melalui aplikasi itu kita dapat membuat jadwal kunjungan dan menawarkan barang yang akan digadaikan untuk mengetahui taksiran harganya. Dengan demikian ketika datang ke pegadaian proses akan lebih cepat, dan mendapatkan dana sesuai dengan yang telah ditaksirkan.

Tidak hanya gadai barang, Pegadaian tenyata juga melayani pembiayaan usaha dengan pinjaman hingga puluhan juta rupiah. Dan melalui aplikasi Pegadaian Digital ini, kita juga bisa mengetahui berapa pengembalian yang harus dibayarkan tiap bulan sesuai dengan tenor yang diambil. Dan pengajuannya pun juga dapat dilakukan melalui aplikasi tersebut.

Fitur menarik lainnya adalah pembayaran dan top up yang dapat digunakan untuk membayar BPJS, PLN, PDAM, Telkom, hingga beli pulsa. Dan tentu saja fitur yang juga sangat menarik dan penting untuk diketahui adalah lokasi cabang pegadaian. Dengan fitur ini kita sangat mudah menemukan lokasi pegadaian terdekat.

Duduk di sudut The Gade Coffee & Gold sambil menjajal aplikasi Pegadaian Digital saya ingat saat berbincang dengan Direktur Utama Pegadaian sekitar satu tahun yang lalu, yang kala itu masih dijabat oleh Sunarso. Menurutnya dialah yang menggagas konsep itu sebagai wujud transformasi Pegadaian. Melalui program diharapkan dapat mendongkrak jumlah nasabah Pegadaian sebanyak 2,5 tahun di tahun pertamanya, dan 2 juta nasabah itu berasal dari kalangan milenial.

Hingga Desember 2018 telah diresmikan setidaknya 23 The Gade Coffee and Gold. Tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya, tempat ngopi milenial itu juga dibuka di berbagai kota di Indonesia, seperti di Aceh, Pontianak dan Bali. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan guna menjangkau lebih banyak nasabah terutama dari kalangan milenial. Nasabah Pegadaian kala itu sekitar 9,5 juta, 68% nasabah aktif berada di usia produktif di bawah 45 tahun.

Kuswiyoto, Direktur Utama Pegadaian baru menggantikan Sunarso Januari 2019 lalu. Dia menyatakan berkomitmen untuk meneruskan transformasi Pegadaian tersebut. Buktinya bulan Maret kemarin, diresmikan lagi The Gade Coffee and Gold ke-30 di Aceh, berlokasi di Jalan Imam Bonjol, No 14, Kampung Baru Baiturrahman, Banda Aceh. Diapun menargetkan jumlahnya akan terus bertambah, setidaknya menjadi 36 lokasi The Gade Coffee and Gold di tahun 2019 ini. Strategi pegadaian yang dilakukan satu tahun terakhir juga berhasil telah meningkatkan nasabah sebesar 9,4% dari 9,5 juta menjadi 10 juta.

Bersantai sambil ngopi kadang memang membuat kita lupa waktu. Apa lagi kalau tempatnya nyaman seperti The Gade Coffee and Gold. Tidak terasa sudah satu jam saya duduk tempat itu, sisa kopi yang saya minum sudah dingin. Kopinya sangat enak, aplikasinya keren dan bermanfaat, tempatnya nyaman dan bergaya milenial. Di tempat itu saya juga merasakan bahwa transformasi Pegadaian kali ini telah berhasil mengubah kesan Pegadaian dari perusahaan tradisional menjadi perusahaan milenial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: