Dengan perubahan teknologi yang cepat terjadi di industri, fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) telah berubah dari menjadi reaktif dan vertikal yang digerakkan oleh produk dalam organisasi menjadi proaktif dan digerakkan oleh proses.
Secara bertahap, mirip dengan departemen lain dalam suatu organisasi, otomatisasi dan alat berbasis teknologi lainnya diintegrasikan ke dalam fungsi SDM untuk memberikan hasil bisnis. Alat-alat ini memungkinkan pekerja dalam Human Resources Development (HRD) untuk menyaring, merekrut, memiliki database karyawan yang terpusat, mengidentifikasi dan mengisi kesenjangan pelatihan dan pengembangan.
Ada kebutuhan yang semakin meningkat untuk merangkul kecerdasan digital dan teknologi bertenaga Machine Learning (ML) untuk solusi SDM terutama sekarang ketika generasi milenial akan mengambil 70 persen pekerjaan pada tahun 2020.
Baca Juga: Seperti Apa Kesiapan Praktisi PR pada Era Artificial Intelligence?
Artificial Intelligence (AI) mulai membuat dampak dalam ruang perekrutan sejak awal 2017. Dengan semakin banyak kemajuan teknologi dari hari ke hari, ditambah dengan perbaikan dalam ekonomi global secara keseluruhan, kita dapat berharap untuk melihat bisnis menerapkan solusi dan aplikasi inovatif yang akan membawa hasil yang diinginkan dalam strategi rekrutmen.
Jadi, apa solusi AI yang dapat dilakukan manajer SDM saat ini yang tampaknya mustahil bagi kepala perekrutan sepuluh tahun yang lalu? Berikut adalah empat area di mana AI akan memainkan peran utama dalam SDM:
Penyaringan Kandidat
AI berjanji untuk memungkinkan SDM mengotomatiskan berbagai tugas mereka, seperti penyaringan kandidat, perekrutan, pelibatan, pelibatan kembali, hubungan karyawan, orientasi, dll. Solusi AI akan mengambil alih tugas-tugas duniawi ini dan memungkinkan departemen SDM menjadi lebih efisien, dan membangun kebijakan yang sesuai dan peraturan, alih-alih duduk di tumpukan CV.
Baca Juga: Keren! AI Bisa Dipercaya Lakukan Panggilan '911'
Mempersiapkan
Perekrutan adalah bisnis yang bergerak cepat. Dan, sering kali, kualitas rekomendasi menderita karena kurangnya waktu untuk pemeriksaan latar belakang terhadap kandidat yang lagi-lagi merupakan proses yang memakan waktu.
Solusi AI akan memungkinkan manajer SDM untuk membangun kumpulan bakat, memanfaatkan sistem terpusat, melacak kinerja menggunakan laporan waktu nyata, membangun skalabilitas untuk mengakomodasi kebutuhan masa depan dengan fitur yang fleksibel, dan yang lebih penting, mengurangi beban kerja dan waktu perekrut.
Keterlibatan Karyawan
Dengan analisis prediktif, perusahaan dapat melampaui apa yang dikatakan karyawan, tetapi apa yang dia pikirkan berdasarkan pola komunikasi pada platform online. Alat-alat ini memiliki kemampuan untuk menganalisis komunikasi waktu nyata dengan memindai email, foto, atau bahkan video yang diunggah karyawan di platform media sosial untuk menilai keadaan emosi karyawan saat ini.
Baca Juga: Ini Alasan Pengembangan AI di Indonesia Belum Maksimal
Bisnis dapat memanfaatkan ini untuk menilai karyawan pada tingkat keterlibatan mereka dan menjalankan intervensi untuk mengurangi gesekan.
Ambil Alih Proses Perekrutan
AI mengambil alih tugas monoton merekrut dan memungkinkan manajer SDM fokus pada pengelolaan hubungan dengan kandidat. Melibatkan kandidat dan membangun hubungan dengan para kandidat akan membuat perusahaan-perusahaan yang merekrut terpisah dari pesaing.
Semakin kuat dan sehat hubungan yang direkrut manajer dengan kandidat, semakin besar kemungkinan mereka menempatkan mereka di perusahaan yang tepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar