Aplikasi layanan pelaporan, Qlue, sempat mengalami penurunan pengguna pada tahun 2017 lalu. Penurunan pengguna itu bertepatan dengan pergantian Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya, mengatakan bahwa saat pergantian gubernur masyarakat melihat kemungkinan laporan yang mereka kirim tidak akan ditindak lanjuti lagi.
"Tahun 2017 sempat drop. Dengan ganti gubernur yang baru mereka menganggap tidak akan ditindaklanjuti lagi laporannya. Padahal yang dibangun sistem," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Baca Juga: Qlue-Kemenkonmifo Akan Helat Smart Citizen Day, Apa Tujuannya?
Padahal di awal pergantian pemerintahan, hanya butuh waktu untuk penyesuaian lagi dengan sistem yang baru.
"Mungkin di awal-awal butuh pembenahan dari sisi government-nya, karena gubernur baru perlu penyesuaian lagi. Kayak API-nya perlu diset lagi dan sebagainya," imbuhnya.
Namun, menurut Rama, penurunan tersebut tak berlangsung lama, sampai saat ini perlahan-lahan meningkat 10 sampai 15 persen perbulan. Rama menyebut sampai tahun ini pelaporan masyarakat 90% masih menggunakan aplikasi Qlue.
"Tapi yang kita liat setiap bulan total 90% laporan di Jakarta menggunakan Qlue," kata Rama
Menurut laporan yang mereka miliki pada 2018 sebanyak 112.000 pelaporan yang 87%-nya telah ditindaklanjuti dengan bintang di atas empat. "Trennya di kuartal satu ini juga terus meningkat dari kuartal empat 2018," pungkasnya.
Partner Sindikasi Konten: Sindonews
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: