Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Startup Dongkrak Standar Kualifikasi Bahasa Inggris Pencari Kerja

Perusahaan Startup Dongkrak Standar Kualifikasi Bahasa Inggris Pencari Kerja Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semakin massifnya perkembangan bisnis rintisan (startup) berbasis teknologi di Indonesia rupanya turut mengubah standar kualifikasi kemampuan berbahasa Inggris di bursa pencarian kerja. Karakteristik bisnisnya yang serba online sehingga bisa dengan mudah diakses oleh pasar dari mana pun termasuk dari luar negeri membuat tingkat kebutuhan perusahaan startup berbasis teknologi terhadap calon karyawan yang mahir dan fasih berbahasa Inggris menjadi melonjak cukup signifikan.

 

“Terutama permintaan dari yang (perusahaan) startup-startup berbasis aplikasi itu ya. Karena banyak dari mereka itu pasarnya sampai lintas negara. Lalu investornya juga lintas negara. Dan mereka ini kan lagi gencar-gencarnya ekspansi, misalnya GoJek ke beberapa negara di Asia Tenggara. Otomatis dengan kondisi itu, kebutuhan karyawan yang jago Bahasa Inggris sudah pasti meningkat. Jadi tidak hanya bisa baca, tulis dan berbicara saja, tapi benar-benar cakap dalam berkomunikasi in English secara luwes, clearly dan tepat mulai dari percakapan biasa sehari-hari hingga yang sifatnya percakapan formal di kantor atau juga percakapan bisnis,” ujar Associate Manager Finance PT Michael Page Internasional Indonesia, Rosabella Stacyana, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

 

Sekadar informasi, kemampuan masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, sejauh ini dianggap masih relatif tertinggal dibanding masyarakat negara-negara lain. Dalam riset yang dilakukan oleh English First beberapa waktu lalu, misalnya, Indonesia termasuk dalam kelompok negara dengan penguasaan Bahasa Inggris yang cukup rendah. Dari 80 negara yang telah disurvey secara internasional, Indonesia berada di peringkat 51. Sedangkan bila dilihat diantara sesama negara-negara Asia, Indonesia berada di peringkat 13 dari total 21 negara yang masuk dalam penelitian.

 

“Pada dasarnya sesuai pengalaman kami di Michael Page sendiri, rata-rata orang Indonesia sebenarnya bukannya tidak bisa berbahasa Inggris. Kita kebanyakan bisa berbicara dalam Bahasa Inggris. Namun karena pola belajar yang hanya setengah-setengah lewat menonton film atau mendengarkan lagu berbahasa Inggris, maka kalimat-kalimat yang kita ucapkan itu kadang masih pakai struktur Bahasa Indonesia, sehingga secara grammar dan aturan-aturan lain di Bahasa Inggris itu salah. Mungkin untuk sekadar berbincang santai sih oke ya, namun di dunia kerja, hal itu jelas sebuah kesalahan fatal,” tutur Rosa.

 

Sebagaimana diketahui, PT Michael Page Internasional Indonesia merupakan salah satu pelaku utama dalam industri jasa penyedia informasi lowongan pekerjaan di Indonesia. Dalam kinerjanya, PT Michael Page Internasional Indonesia secara khusus memfokuskan layanan jasanya untuk lowongan kerja di level manajer ke atas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: