Rupiah akhirnya benar-benar mampu menggulingkan dolar AS dari tahta yang selama tiga hari terakhir ini dikuasainya. Meskipun sempat terkoreksi 0,08% terhadap dolar AS, rupiah kini berbalik menguat 0,04% di level Rp14.237 per dolar AS.
Bukan hanya terhadap rupiah, dolar AS juga terpantau bergerak mundur di hadapan mata uang kawasan lainnya, yaitu dolar New Zealand (0,15%), dolar Australia (0,13%), poundsterling (0,12%).
Baca Juga: Rupiah Bangkit!
Tak sampai di situ, dolar AS juga terkoreksi cukup dalam di hadapan mayoritas mata uang Asia. Baht masih mempimpin penguatan mata uang benua kuning sebesar 0,22%. Setelah baht, yuan juga menguat di hadapan dolar AS sebesar 0,13%, dolar Taiwan menguat 0,09%, dan dolar Singapura menguat 0,05%.
Sebagai informasi, terhitung sejak The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran 2,25% hingga 2,5%, investor ramai-ramai menjauh dari dolar AS hingga membuat dolar AS terkoreksi di hampir seluruh mata uang.
Baca Juga: The Fed Dovish, Dolar AS Dibabat Habis!
Namun, perlahan dolar AS kembali menguat tatkala investor memilih bermain aman dengan cara berlindung pada aset safe haven seperti dolar AS dan yen, terlebih lagi saat isu resesi AS menguat ke publik sepekan terakhir ini.
Baca Juga: AS Terancam Resesi, Nasib Rupiah di Ujung Tanduk
Sementara itu, mata uang garuda hingga siang ini masih bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Penguatan rupiah paling besar ialah sebesar 0,23% terhadap ringgit. Kemudian diikuti oleh penguatan 0,15% terhadap yen, 0,08% terhadap won, dan 0,03% terhadap dolar Singapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: