Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan tetap berkomitmen mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal melalui program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga, meskipun harga minyak yang tak menentu di pasar internasional.
Meski demikian, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan, program BBM Satu Harga tetap merupakan program prioritas nasional untuk menyediakan BBM bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.
"Trend harga minyak dunia memang mengikuti demand dan supply dan banyak faktor-faktor lainnya diluar kendali kita, Indonesia. Terkait dengan Program BBM Satu Harga, yang penting harus dipahami adalah BBM Satu Harga itu secara volume kecil sekali, amat sangat kecil. Sampai hari ini yang sudah dioperasikan 133 kecamatan yang dulu tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) yang resmi, targetnya hingga akhir tahun ini 170 SPBU," ujar Ignasius Jonan dalam keterangannya, Selasa (2/4/2019).
Baca Juga: Tiga Titik BBM Satu Harga Hadir di Talaud
"Karena konsumsinya kecil sekali, jadi impactnya itu secara nasional tidak ada. Program ini akan tetap dijalankan karena Pemerintah ingin ada semangat keadilan sosial, jadi Pemerintah ingin di wilayah-wilayah terpencil, terluar dan terdalam yang sangat remote masih ada layanan BBM dengan harga yang sama," lanjut Jonan.
Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Satya Widya Yudha menambahkan, Program BBM Satu Harga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk memberikan akses energi bagi seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau. Program ini menurut Satya menunjukkan negara hadir bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia janganlah berfikir seperti di Amerika semua market price, itu salah betul, karena kita harus mengingat pasal 33 Undang-Undang 1945 yang menunjukkan kehadiran Pemerintah untuk menyediakan BBM bagi seluruh rakyak Indonesia," jelas Satya.
Baca Juga: Pertamina Resmikan Satu Lagi Titik BBM Satu Harga
Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan Pemerintah sejak tahun 2017, hingga 2019 direncanakan akan dibangun 170 penyalur BBM Satu Harga, di mana PT Pertamina (Persero) telah membangun 54 lokasi di tahun 2017 dan 68 lokasi di tahun 2018. Sementara, PT AKR Corporindo 3 lokasi di tahun 2017, dan tahun 2018 sebanyak 6 lokasi. Sehingga totalnya mencapai 131 lokasi.
Untuk tahun 2019, ditargetkan 39 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina, dimana 1 Penyalur telah diresmikan pada tahun 2018, 2 penyalur telah uji operasi dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo. Dengan demikian sampai dengan saat ini secara keseluruhan telah beroperasi 133 Penyalur BBM Satu Harga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: