PT Pupuk Kalimantan Timur melakukan inovasi berbasis Industri 4.0 yang merupakan salah satu budaya kerja yang terus dikembangkan setiap tahun. Selain kontribusi aktif Perusahaan dalam mendukung Making Indonesia 4.0, pengembangan teknologi berbasis informasi pun digagas sebagai langkah efisiensi sekaligus peningkatan daya saing Perusahaan di kancah nasional maupun global.
Pupuk Kaltim juga mampu meningkatkan kinerja secara signifikan dengan berbagai inovasi yang diterapkan, khususnya tiga tahun terakhir yang sangat berdampak pada pencapaian target serta daya saing Perusahaan.
Bahkan dengan inovasi tersebut mampu mengantarkan Pupuk Kaltim sebagai salah satu Industry Leader tanah air dan satu-satunya perusahaan pupuk di Indonesia yang meraih predikat World Class Company.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman menjelaskan, penerapan Industri 4.0 di Perusahaan yang dipimpinnya telah dimulai sejak 2011, melalui Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis System Application and Processing (SAP) bersama induk usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), yang terus disempurnakan hingga launching pada 2016.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Sabet Penghargaan INDI 4.0 dari Kementerian Perindustrian
Implementasi ERP-SAP dilaksanakan agar proses bisnis lebih terintegrasi satu dengan lainnya, mulai proses bisnis dan transaksi pemasaran, produksi, pemeliharaan, pengadaan, keuangan dan Human Capital Management, termasuk Employee Self Service.
"Melalui ERP-SAP, operasional proses bisnis lebih efisien, informasi yang dihasilkan juga lebih cepat dan akurat, sehingga memudahkan manajemen membuat keputusan bisnis dengan lebih tepat, serta meningkatkan komitmen penerapan tata kelola perusahaan lebih baik," jelas Bakir dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/4/2019).
Lanjutnya, gagasan lain dalam mendorong inovasi di lingkungan Perusahaan juga difasilitasi melalui kompetisi antar departemen Pupuk Kaltim terkait inovasi berbasis Industri 4.0, yang mampu menghasilkan tools yang berdampak terhadap efisiensi dan daya saing Perusahaan.
Seperti di antaranya, Distribution Planning and Control System (DPCS) yang dikembangkan menjadi Distribution Requirement Planning (DRP) untuk memantau kondisi distribusi dan pemetaan kebutuhan pupuk di seluruh wilayah secara realtime. Kemudian E-Logsheet dan E-Logbook sebagai sistem pengelolaan data pabrik yang berisi indikasi serta instrumentasi alat-alat pabrik, serta aplikasi PKT Exist (Executive Information System), berupa Executive Dashboard berbasis Android yang menyajikan highlight kinerja Perusahaan, dengan beragam konten mulai kinerja produksi, penjualan, hingga SDM.
Baca Juga: Ini 5 Perusahaan Penerima Penghargaan INDI 4.0
Selanjutnya ada pula aplikasi PKT SIAP (Sistem Aplikasi Pemasaran), merupakan sistem informasi pemasaran terintegrasi berbasis Android, sebagai salah satu sistem untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran (Decision Support System) dan aplikasi SIPMANTAP (Sistem Informasi Pendukung Pemasaran dan Pemetaan Pasar), sebagai sistem informasi analisa potensi dan pemetaan pasar, baik untuk pemetaan potensi pasar pupuk Non Subsidi secara Nasional dan Daerah, juga analisa kondisi pasar secara spesifik, hingga marketing dan evaluasi penguasaan pasar dan market share.
“Seluruh inovasi tersebut terus dikembangkan Pupuk Kaltim yang berdampak pada efisiensi dan kinerja dalam beberapa tahun terakhir. Jika Pupuk Kaltim tidak mengikuti Industri 4.0 seperti yang dicanangkan Pemerintah, maka aspek competitiveness Perusahaan akan jauh ketinggalan,” lanjut Bakir.
Untuk memaksimalkan pengembangan inovasi, Pupuk Kaltim juga bekerjasama dengan berbagai institusi dan lembaga pendidikan maupun riset di Indonesia untuk sejumlah terobosan berbasis digital.
Salah satunya teknologi PreciPalm, sebagai konsep pertanian presisi melalui pemetaan kebutuhan pemupukan berdasarkan citra satelit. Kekurangan unsur hara maupun kebutuhan tanaman akan dipetakan untuk menghasilkan rekomendasi pemupukan yang sesuai dalam memacu produktifitas pertanian.
“Penerapan PreciPalm tengah dalam uji coba Demonstration Plot (Demplot), bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dengan teknologi ini, proses pemupukan bisa dilakukan secara custom untuk memenuhi kekurangan unsur tanaman berdasarkan citra satelit dan perbandingan manual yang dilakukan,” terang Bakir.
Dengan adanya penerapan atau implementasi Digital Industry, tak heran Pupuk Kaltim kemarin (15/4/2019) diganjar penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) oleh Kementerian Perindustrian RI. Penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah terhadap Pupuk Kaltim atas dukungan terhadap implementasi Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan melalui penerapan berbagai inovasi di lingkungan Perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: