Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aruna, start-up asal Indonesia, Pemenang Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge

Aruna, start-up asal Indonesia, Pemenang Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge Nelayan anggota platform aruna | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge (Challenge), yang diselenggarakan oleh Alipay, platform pembayaran dan gaya hidup ternama di dunia dan dioperasikan oleh Ant Financial Services Group (Ant Financial), bersama dengan NUS Enterprise, divisi kewirausahaan di Nasional University of Singapore (NUS), mengumumkan Aruna, start-up asal Indonesia, keluar sebagai pemenang Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge. 

Aruna terpilih berdasarkan penggunaan teknologi digital dalam membantu nelayan di Indonesia meningkatkan mata pencaharian mereka melalui akses pasar yang lebih baik dan peluang penjualan yang lebih adil.

Aruna adalah platform E-Commerce perikanan yang berfokus pada membantu mengembangkan ekonomi pesisir fengan menciptakan perdagangan perikanan yang adil dan transparan melalui inovasi teknologi.

Dengan menghubungkan nelayan dan calon pembeli yang potensial melalui platform online Aruna, maka start-up ini dapat memangkas biaya transaksi secara dramatis, membantu para nelayan menaikkan harga jual hingga 20%, sedangkan pembeli dapat membayar hingga 15% lebih murah. Aruna telah melayani 1.701 kelompok nelayan di 16 provinsi.

"Kami sangat senang. Ini adalah pertama kalinya pekerjaan kami mendapatkan pengakuan internasional. Selanjutnya, kami akan bekerja untuk mengembangkan tim kami dan membantu lebih banyak nelayan keluar dari kemiskinan," ujar Farid Naufal Aslam, CEO Aruna.

Aruna akan menerima hadiah total S$60.000, sementara delapan finalis lainnya dari Singapura, Malaysia dan Indonesia, masing-masing akan menerima hadiah S$10.000. Kesembilan start-up ini akan dibantu oleh NUS Enterprise, Alipay, mitra khusus International Finance Corporation (IFC) dan mitra pendukung lainnya dari Challenge tersebut, dalam rangka mengembangkan lebih lanjut ide-ide mereka.

"Internet economy di Asia Tenggara bertumbuh dengan pesat pesat dan diproyeksikan mencapai gross merchandise value lebih dari US$240 miliar pada tahun 2025. Di balik transformasi digital yang cepat ini, ada potensi dan peluang yang besar dalam penggunaan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat kita," kata Profesor Wong Poh Kam, Senior Director, NUS Entrepreneurship Center, sebuah divisi dari NUS Enterprise. "Untuk menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat kita, maka perlu didorong lebih banyak wirausahawan teknologi mengaplikasikan kemampuan wirausaha mereka guna menyelesaikan berbagai masalah sosial dengan teknologi dan model bisnis yang inovatif. Itulah sebabnya kami berkolaborasi dengan Alipay untuk membangun suatu lingkungan yang mendukung lahirnya lebih banyak wirausahawan teknologi yang berdampak di Asia Tenggara."

Selain hadiah uang tunai, pemenang dan semua finalis akan mendapat manfaat dari program 10x1000 Tech for Inclusion, yang didirikan oleh IFC, anggota World Bank Group dan mitra khusus Challenge itu, serta Alipay. Program pelatihan yang komprehensif ini mendukung penciptaan 10.000 pakar teknologi di pasar negara-negara berkembang, baik dari sektor publik maupun swasta selama 10 tahun ke depan. Sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2018, program 10x1000 telah melakukan survei pendahuluan untuk mengoptimalkan modul pelatihannya dan telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan pelatihan dan pertukaran.

"Kami meyakini bahwa teknologi adalah pendorong terbesar dari kebaikan sosial di era ini," tutur Geoff Jiang, Vice President, General Manager of Technology and Business Innovation Group di Ant Financial. "Sejak peluncuran tantangan inovasi sosial ini, kami telah melihat beberapa solusi paling inovatif di Asia Tenggara untuk mengatasi masalah-masalah mendesak, seperti mengurangi beban di masyarakat yang disebabkan oleh meningkatnya populasi kaum lanjut usia, meningkatkan pendapatan nelayan dan petani, dan mengelola limbah secara efektif dan etis. Berdasarkan kesuksesan Challenge itu, kami ingin lebih jauh mendukung tim-tim yang ada di bawah kerangka program 10x1000 Tech for Inclusion."

Pemenang dan seluruh finalis juga akan menerima bantuan mentoring dan inkubasi dari NUS Enterprise untuk jangka waktu tiga bulan, serta akses ke BLOCK71, suatu pembangun ekosistem dan komunitas konektor global bersama dengan berbagai co-working space di Singapura, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Suzhou dan San Francisco.

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: