Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Ratusan Petugas Pemilu Meninggal, Andi Arief Usul...

Soal Ratusan Petugas Pemilu Meninggal, Andi Arief Usul... Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilu serentak yang telah dihelat pada 17 April 2019 lalu menyebabkan ratusan petugas baik dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas pemilu, dan kepolisian meninggal dunia. Dari data terakhir, terdapat 272 orang meninggal.

Merespon hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, pun angkat bicara. Dia menilai hal tersebut tidak untuk dibiarkan saja.

Baca Juga: Banyak Petugas KPPS Meninggal, Apa Kata Mendagri?

"Hampir 300 petugas TPS dan beberapa polisi wafat dalam pemilu. Ini tidak lazim, seharusnya diautopsi, diselidiki kematian massal ini," kata Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief__, dikutip VIVA, Minggu, 28/4/2019.

 

Andi berpandangan harus ada hipotesa terkait kejadian tersebut. Karena bisa jadi ada sesuatu di balik itu.

"Pemilu brutal Filipina saja tak sebanyak ini," lanjut dia.

Pemilu 2019 yang dilaksanakan secara serentak memang dinilai menambah beban para penyelenggara pemilu. Mereka harus melaksanakan lima jenis pemilihan dalam waktu yang bersamaan.

Baca Juga: Bertambah Satu Lagi Petugas KPPS yang Meninggal Karena Kelelahan

Tidak berhenti di sana, usai pemilihan, mereka juga melakukan penghitungan. Mereka pun bekerja full time, 24 jam penuh. Kondisi tersebut membuat mereka kelelahan, dan inilah yang mengakibatkan banyak korban yang bertumbangan, dari meninggal karena serangan jantung, darah tinggi, stroke, dan lainnya.

Sebagian yang lainnya dari petugas perempuan malah ada yang keguguran. Selain itu juga meninggal dalam keadaan hamil.

Sejumlah pihak sudah menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi ini. Mereka juga mengusulkan adanya perbaikan, atau revisi undang-undang pemilu.

Partner Sindikasi Konten: Viva

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: