Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi minta para pilot Garuda untuk menahan diri terkait surat ajakan mogok memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei lusa mendatang.
Baca Juga: Maskapai Harus Pastikan Pilot Sehat, Maksudnya?
"Saya minta kepada para pilot untuk menahan diri. Serahkan kepada yang berwenang yang ahli dalam bidangnya," ujar Menhub di Jakarta, Senin.
Aksi mogok itu, menurut Menhub, bersifat kontraproduktif baik bagi masyarakat maupun bagi pilot itu sendiri. Ia juga telah memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti untuk bertemu dengan serikat pekerja.
"Saya akan menugaskan dirjen perhubungan udara untuk menyampaikan hal ini kepada serikat pekerja," katanya.
Sementara itu, terkait dampak atas rencana aksi mogok Garuda ini bisa mengganggu jadwal penerbangan, Menhub menepis hal tersebut.
"Saya yakin tidak berdampak sejauh direksi dan komisaris Garuda menindaklanjuti klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa pihak," kata Menhub.
Sebelumnya beredar surat melalui media sosial yang isinya surat pernyataan dari sekretariat bersama serikat karyawan PT Garuda Indonesia yang berencana melakukan pemogokan untuk menanggapi sejumlah masalah.
Namun menurut keterangan pers yang dikirimkan kepada sejumlah media, sekretariat bersama (sekber) serikat karyawan PT Garuda Indonesia di Jakarta, Senin (29/4) memberikan klarifikasi bahwa sekber tidak pernah membuat surat tentang rencana aksi mogok.
Yang kedua, surat yang telah tersebar luas di publik tersebut adalah tidak benar. Dan yang ketiga, bahwa rencana mogok tersebut tidak benar. Kendati aksi ini masih simpang siur, akan tetapi polemik pilot Garuda memang sudah muncul di publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat