Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB Tunjuk Jabar Jadi Percontohan Keselamatan Kelistrikan

PBB Tunjuk Jabar Jadi Percontohan Keselamatan Kelistrikan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk Jawa Barat sebagai area percontohan tentang keselamatan kelistrikan. 

Dalam meningkatkan keselamatan warga Jabar, Pemda Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan International Copper Association (ICA) akan mengaudit setiap rumah penduduk melalui survei peralatan listriknya mulai 2019-2024.

Kerja sama ini menjadi bagian dari cetak biru ketahanan kebencanaan atau West Java Resilience Blue Print yang tengah dipersiapkan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat. Penandatanganan kerja sama Jabar-ICA ini tertuang dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Direktur ICA Wilayah Asia Timur dan Tenggara Collin

"70% bencana kebakaran disebabkan oleh peralatan listrik di rumah tinggal yang tidak berkualitas. Sebagai pemimpin, saya harus menyiapkan kehidupan yang lebih selamat," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (3/5/2019).

Baca Juga: Ridwan Kamil: Setengah Bandung Bisa Hancur Jika...

"Kerja sama dengan International Copper Association ini selama lima tahun – atas masukan dari PBB, Jawa Barat akan dijadikan percontohhan,” tambah Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil saat ditemui usai acara penandatangan LoI tersebut.

Menurutnya, semua rumah akan diaudit oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat kerja sama dengan mereka (ICA). "Nanti akan ketahuan kategorinya rumah yang aman, kurang, aman, dan tidak aman,” imbuhnya.

Hasil audit nanti akan bisa menentukan rumah yang aman, kurang aman, dan tidak aman. Kurang Aman dan Tidak Aman artinya mempunyai potensi kebakaran. “Kepada rumah yang memiliki potensi kurang aman dan tidak aman, kita akan edukasi untuk mengganti (alat kelistrikan) dengan kualitas kelistrikan yang memadai, supaya tidak terjadi lagi 70 persen kebencanaan kebakaran datang dari peralatan listrik yang tidak berkualitas,” ungkapnya.

Selain itu, melalui kerja sama tersebut akan diberikan pula edukasi kepada para petugas instalasi listrik yang ada di Jawa Barat. “Jadi, akan diaudit alat-alat hingga instalasi kelistrikan. Kedua, kita juga akan mengedukasi petugasnya,” ujarnya.

Kerja sama Jabar-ICA terkait kampanye keselamatan kelistrikan ini mengambil tema Safety, Green, and Smart Electricity. Hal ini ditandai dengan pemberian sertifikat gratis bagi petugas atau instalatur listrik. Sertifikat kompetensi ini diperlukan para tenaga ahli untuk menunjang kredibilitasnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Hadiri Puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019

Adapun, Direktur ICA Wilayah Asia Timur dan Tenggara Collin May mengatakan industri 4.0 dalam hal elektronik/listrik dan otomotif harus mempunyai tembaga yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Tembaga memiliki tingkat konduktif 30% lebih tinggi dibandingkan logam lainnya yang berarti meningkatkan efisiensi.

Sedangkan dalam otomotif tembaga merupakan material kunci untuk transportasi menjadi lebih bersih. "Pada mobil listrik, jumlah penggunaan tembaga empat kali lebih banyak dibandingkan mobil konvensional," katanya.

Berdasarkan data Dari Dinas Pemadam Kebakaran di salah satu kota besar di Indonesia, pada 2016 telah terjadi kebakaran sebanyak 1.047 kasus dan 754 diantaranya disebabkan oleh tenaga listrik. Sementara di 2017 ada sebanyak 1.185 kasus kebakaran dan 851 diantaranya disebabkan oleh tenaga listrik.

Penyebab kebakaran antara lain perawatan tidak sesuai standar, terdapat bagian listrik yang terbuka, isolasi kabel yang buruk, terjadi overload pada sistem instalasi listrik, kerusakan pada sistem instalasi listrik, penggunaan peralatan instalasi listrik yang standar, dan kondisi listrik yang buruk.

“Ini adalah sebuah kenyataan umum, tidak hanya di Indonesia tapi di beberapa negara bahwa pengguna atau konsumen tidak peduli dengan kabel listrik di rumahnya. Masyarakat mengira bahwa kabel listrik di rumah mereka sudah aman dan sistem pelistrikannya sudah diatur dan dicek,” pungkas Collin May.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: