Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiarti, mengatakan dua 'partai biru' yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat besar kemungkinan bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Komitmen parpol selesai pada saat pilpres usai sehingga tidak menutup peluang PAN dan Demokrat bergabung ke Jokowi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Menurutnya, berpindahnya partai politik ke usai Pilpres merupakan hal lumrah. Karena, PAN dan Demokrat akan diuntungkan jika Jokowi menang dalam Pilpres kali ini.
Baca Juga: Waduh, Waketum PAN Tantang Tim Prabowo
"Koalisi akan mengikat selama lima tahun. Tahun 2024 peta politik akan berubah total jika Jokowi menang di 2019, karena tidak mungkin kembali maju pada 2024," katanya.
Selain itu, Aisah melihat PAN akan menjadi partai yang paling kuat kemungkinannya bergabung dengan kubu Jokowi. Konflik besar tak pernah terjadi antara partai tersebut dengan pemerintahan era Jokowi.
Baca Juga: Walaupun AHY Temui Jokowi, Demokrat Tetap Setia dengan Prabowo
Berbeda dengan Demokrat yang ia nilai akan sedikit mengalami kesulitan bergabung. Karena adanya hubungan antara Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri yang belum juga membaik.
"PAN juga tak punya luka lama yang benar-benar susah diobati untuk masuk ke koalisi pemerintah. Seperti tahun 2016, PAN gabung koalisi pemerintah,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim