Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Leicester City Jadi Miliarder Termuda di Thailand, Semua Berkat Warisan

Bos Leicester City Jadi Miliarder Termuda di Thailand, Semua Berkat Warisan Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Aiyawatt Srivaddhanaprabha baru masuk ke dalam daftar orang terkaya di Negeri Seribu Pagoda. Ia merupakan pengusaha muda yang menjabat sebagai Ketua King Power serta Ketua Leicester City Football Club dan OH Leuven.

Melansir dari Forbes (10/5/2019), Aiyawatt baru berusia 33 tahun dan kini menduduki peringkat enam daftar orang terkaya di Thailand. Harta yang dimilikinya mencapai US$4,7 miliar atau setara Rp66,7 triliun.

Kekayaan Aiyawatt berasal dari warisan almarhum ayahnya Vichai Srivaddhanaprabha yang meninggal akibat kecelakaan helikopter pada Oktober 2018. Aiyawatt mendapat warisan dan berbagi dengan ibu serta saudara kandungannya.

Baca Juga: Bos Klub Chelsea Jadi Orang Paling Kaya di Israel

Vichai Srivaddhanaprabha merupakan pendiri, pemilik, sekaligus chairman dari King Power Duty Free. Vichai juga diketahui sebagai bos klub sepakbola Leicester City asal Inggris.

Vichai mendirikan King Power bersama istrinya, Aimon Srivaddhanaprabha lebih dari tiga dekade lalu dan tumbuh dari importir barang mewah kecil menjadi pembangkit tenaga ritel dengan penjualan US$3,2 miliar pada tahun 2017, nilai ini naik dari US$2,4 miliar pada tahun sebelumnya.

Vichai sendiri sudah mempersiapkan Aiyawatt yang merupakan anak bungsu dari dua putra, mengambil alih ketika Vichai meninggal dalam kecelakaan helikopter setelah menyaksikan Leicester City bermain di stadion King Power pada Oktober 2018.

Baca Juga: Orang Terkaya Se-Asia, Hidupnya Biasa Saja

Keluarga Srivaddhanaprabha membeli Leicester City pada 2010. Enam tahun kemudian, Leicester City menjadi juara Liga Premier Inggris. Aiyawatt juga telah menjadi wakil ketua klub selama sembilan tahun terakhir.

Namun, Aiyawatt akan menghadapi tantangan baru. Operator bandara Thailand memberikan King Power satu-satunya konsesi ritel bandara di negara itu pada tahun 2006, ketika bandara internasional baru Bangkok baru saja dibuka.

Tetapi konsesi itu akan berakhir tahun depan, artinya King Power mungkin harus bersaing dengan pesaing baru atau kehilangan konsesi.

Baca Juga: Miliarder Termuda Sedunia Ternyata Cuma Jual Kosmetik

Pesaing mereka adalah Lotte Korea Selatan, serta pengecer lokal Central Pattana (dimiliki oleh keluarga Chirathivat, orang terkaya nomor 2 di Thailand) dan Minor International (dimiliki oleh William Heinecke, orang terkaya nomor 22 di Thailand), telah menunjukkan minat untuk terjun ke bisnis tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: