Sociolla, E-Commerce Kecantikan dengan Puluhan Juta Pengunjung Tahunan
Chrisanti Indiana baru berusia 22 tahun ketika kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di Sydney, Australia pada 2014. Mantan desainer grafis muda yang tertarik dengan dunia kecantikan dan industri digital itu pun memutuskan untuk jadi bagian berdirinya platform Sociolla.
Saat ini, Sociolla telah menjadi salah satu pemain besar di sektor e-commerce khusus kosmetik dan perawatan diri. Mengutip laporan dari East Ventures selaku salah satu investornya, gross merchandise value (GMV) Sociolla bertumbuh tujuh kali lipat dari tahun ke tahun (yoy). Angka itu diproyeksi akan bertumbuh empat kali lipat pada tahun ini.
"Secara singkat, Sociolla memiliki tiga pilar meliputi e-commerce, media, dan platform komunitas," ujar Chief Marketing Officer Sociolla yang akrab dipanggil Santi itu dilansir dari KrAsia (17/5/2019).
Baca Juga: East Ventures, Modal Ventura di Balik Suksesnya Startup Indonesia
Awalnya, platform itu hanya dibuat dengan tujuan pemasaran, lalu bergerak ke edukasi pasar terkait kebutuhan kecantikan dan perawatan pribadi. Setelahnya, Sociolla melebarkan sayap ke sektor media dengan nama Beauty Journal yang memiliki 20 juta pengunjung unik selama 2018.
Santi bercerita, "Kami bangun Beauty Journal di tahun kedua bisnis Sociolla. Ternyata traksinya tinggi dan sekarang kami memiliki sekitar tiga juta pengguna. Itu mendorong kami mengembangkan platform komunitas bernama Soco di tahun ketiga berdiri."
Tak dapat dipungkiri, Soco jadi salah satu bahan bakar pertumbuhan Sociolla. Lewat komunitas itu, siapa pun dapat membuat konten kecantikan lewat ulasan berupa artikel, video, atau sekadar rekomendasi. Merek pun mendapat sorotan lebih dari adanya komunitas itu.
"Kami membantu merek dengan melibatkan mereka di acara kami sehingga mereka mendapatkan lebih banyak sorotan," tutur perempuan lulusan Billy Blue College of Design itu.
Tahun ini, Sociolla berencana membuka dua toko luring (offline). Perusahaan bertujuan menawarkan konsep unik dalam meningkatkan pengalaman berbelanja para pelanggannya.
Baca Juga: Cari Seed Funding? Begini Loh Kriteria dari East Ventures
Dari segi pendanaan, startup itu menghimpun pendanaan Seri C sebesar US$12 juta pada Mei tahun lalu dari East Ventures Growth (EV Growth). Itu merupakan modal ventura yang fokus pada pendanaan tahap pertumbuhan (growth stage), khususnya untuk startup Seri B.
Santi didampingi dua partner dalam mendirikan Sociolla, yakni Christopher Madiam dan John Rasjid. Hingga saat ini, platform itu telah memiliki lebih dari 250 karyawan di Jakarta, Yogyakarta, dan New Delhi di India.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: