PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) produsen consumer packaging dan bahan baku plastik, memprediksi bila hingga akhir tahun ini pertumbuhan laba bersih Perseroan masih akan terganggu biaya ekspansi ke Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Direktur Utama PBID, Djonny Taslim, pada tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dari raihan di 2018 yang mencapai Rp4,35%, sedangkan laba bersih diperkirakan bertumbuh 6-6,5%(year-on-year).
"Pada 2019, beban dari biaya ekspansi ke Indonesia tetap akan terjadi, sehingga profit tahun ini akan terganggu beban ekspansi itu," kata Djonny di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (27/5/2019).
Baca Juga: Penjualan Produsen Kantong Plastik Ini Terpuruk, Sebabnya?
Sementara itu, untuk abrik baru PBID di Johor Bahru, Malaysia yang diakuisisi pada 2018 lalu akan beroperasi di September tahun ini. "Kontribusi pabrik Johor ini akan terealisasi paling cepat pada Kuartal IV-2019 atau di Kuartal I-2020," katanya.
Selain itu, pabrik di Pemalang, Jawa Tengah seluas 12 hektar masih dalam proses pembangunan dengan investasi senilai Rp200 miliar dari dana hasil IPO dan internal penjualan. "Kapasitas produksi pabrik di Pemalang sebesar 2.500 ton per bulan, sedangkan pabrik Johor sebanyak 3.500 per tahun," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: