Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak SBY Sudah Kebelet Ingin Jadi Menteri?

Anak SBY Sudah Kebelet Ingin Jadi Menteri? Presiden Joko Widodo (kanan kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan kiri) dan Kaesang Pangarep (kiri) saat menerima putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan istri Annisa Pohan (kanan) di Istana Merdeka , Jakarta, Rabu (5/6/19). Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla menggelar halalbihalal Idufitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Istana Negara yang terbuka bagi masyarakat umum juga sebagai negara tamu. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai pernyataan yang dilontarkan politisi Demokrat Rachland Nashidik itu mengesankan bahwa partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut sedang mengejar jatah menteri Joko Widodo (Jokowi).

Seperti diberitakan sebelumnya, Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diisukan akan menjadi menteri Jokowi di periode kedua usai pertemuan dirinya dengan presiden dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri 

"Mungkin saja Demokrat kebelet kali dapet menteri yang akan di Reshuffle Juni-Juli ini," ujarnya kepada wartawan, Minggu (9/6/2019).

Baca Juga: AHY Gabung ke Koalisi Jokowi, PPP: Tidak Instan

Lanjutnya, ia mengaku sudah angkat tangan dengan manuver partai Demokrat. Sambungnya, padahal, Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Adil Makmur yang sedang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami menyerahkan sepenuhnya ke Demokrat. Jadi kalau Demokrat mau keluar silakan pamitan baik-baik. Datang tanpa muka keluar, tanpa punggung gituloh," ucapnya.

Baca Juga: Manuver Demokrat Ingin Bubarkan Koalisi BPN, PAN: Ada Sasaran Itu

Tambah politisi Gerindra ini, "Kami udah capek menghadapi hal seperti ini (manuver Partai Demokrat) 8 bulan," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tetap konsisten untuk mengawal keputusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2019.

"Jadi jangan merusak konsenterasi kami untuk mengawal gugatan MK. Berkoalisi itu ada etika berkoalisi. Jangan sampai ngakunya berkoalisi dengan kami, tapi kerjaannya ngerongrong aja gituloh," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: